Dolar Loyo, Spekulasi Penurunan Suku Bunga The Fed Menguat

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 May 2019 21:55
Rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) dalam dua hari terakhir membuat spekulasi The Fed akan memangkas suku bunga di akhir tahun ini kembali menguat.
Foto: Ilustrasi Rupiah dan Dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) dalam dua hari terakhir membuat spekulasi Federal Reserve/The Fed akan memangkas suku bunga di akhir tahun ini kembali menguat, indeks dolar pun loyo.

Padahal sebelum rilis data ekonomi AS Kamis (23/5/19) kemarin, indeks dolar sempat naik ke level tertinggi dua tahun sebelum berbalik melemah. Sementara pada hari ini Jumat (24/5/19) pukul 20:45 WIB indeks dolar melemah 0,08% ke level 97,77, setelah melemah 0,19% kemarin, mengutip data Refinitiv.


Pada Kamis kemarin ISH Markit melaporkan indeks aktivitas manufaktur AS melambat tajam menjadi 50,6 di bulan ini, dibandingkan bulan sebelumnya 52,6. Begitu juga dengan aktivitas sektor jasa yang turun menjadi 50,9 dari sebelumnya 53,0.



Penurunan aktivitas bisnis tersebut, bahkan hampir mengalami kontraksi kembali memicu kecemasan akan pelambatan ekonomi Paman Sam, apalagi dengan kondisi perang dagang yang semakin memanas.

Indeks ini menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di atas 50 menunjukkan peningkatan aktivitas atau ekspansi, sementara di bawah 50 menunjukkan kontraksi atau penurunan aktivitas.

Sementara Departemen Perdagangan AS hari ini melaporkan penjualan barang tahan lama AS bulan April turun 2,1% dari bulan sebelumnya yang naik 2,6%. Penurunan tersebut lebih besar dari prediksi Forex Factory turun 2,0%.

Sementara penjualan barang tahan lama inti yang tidak memasukkan sektor otomotif stagnan 0%, juga lebih buruk dari prediksi kenaikan 0,1%.

Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga Menguat, Dolar LoyoBagan: Probabilitas Suku Bunga The Fed                         Sumber: CME Group


Rilis dua data tersebut membuat pelaku pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga di bulan Desember. Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pelaku pasar melihat adanya probabilitas sebesar 41,5% suku bunga akan dipangkas menjadi 2,00% - 2,25%. Probabilitas tersebut lebih tinggi dari mempertahankan suku bunga 2,25% - 2,50% sebesar 22,6%.

Dari enam mata uang pembentuk indeks dolar, semuanya mengalami penguatan. Euro menguat 0,12%, pound dan yen naik tipis masing-masing 0,06%, dan yen 0,03%.

Dolar Kanada dan franc Swiss masing-masing menguat 0,16% dan 0,11%, sementara krona Swedia melesat 0,61%. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

Saksikan Video Rupiah Kita Mau Kemana?
 
[Gambas:Video CNBC]


(pap) Next Article Dolar Kembali Perkasa, Euro Jeblok ke Level Terendah 2 Pekan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular