
Asing Tetap Keluar, IHSG Tutup Pekan Ini dengan Menguat 0,41%
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
24 May 2019 16:58

Kecemasan akan situasi global sejatinya masih tercermin di bursa saham tanah air. Pasalnya, pada penutupan perdagangan hari ini, investor asing kembali membukukan aksi jual bersih di pasar reguler mencapai Rp 156,36 miliar.
Dengan demikian, selama 16 hari berturut-turut investor asing terus berterbangan dan secara total telah membukukan aksi jual bersih di pasar reguler mencapai Rp 10,86 triliun.
Pekan lalu, Departemen Perdagangan AS memutuskan memasukkan Huawei (perusahaan teknologi asal China) ke 'Daftar Entitas' karena dianggap membahayakan keamanan dan kepentingan nasional. Presiden AS Donald Trump juga menyebut raksasa telekomunikasi China itu "sangat berbahaya", dilansir Reuters.
"Coba Anda lihat apa yang mereka lakukan dari perspektif militer. Sangat berbahaya. Jadi kalau kita berhasil membuat kesepakatan (dengan China), saya membayangkan Huawei akan masuk di dalamnya," kata Presiden AS Donald Trump, mengutip Reuters.
"Perusahaan tersebut (Huawei) tidak hanya terkait dengan pemerintah China, tetapi juga Partai Komunis China. Dengan jaringan yang mereka miliki, informasi yang ada di AS berada dalam risiko," tambah Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri AS, mengutip Reuters.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengecam pernyataan Pompeo karena telah mengarang rumor terkait hubungan Huawei dengan pemerintah China.
"Baru-baru ini, beberapa politisi AS terus menerus mengarang rumor tentang Huawei tetapi tidak pernah menghasilkan bukti yang jelas yang telah diminta negara," ujar Lu dilansir Reuters.
Lebih lanjut, sebelumnya juru bicara Kementerian Perdagangan Negeri Tiongkok Gao Feng juga menunjukkan nada galak terhadap sikap AS pada perusahaan milik China belakangan ini.
"Serangan AS terhadap perusahaan-perusahaan China tidak hanya menyebabkan kerusakan serius pada kerja sama komersial normal kedua negara namun juga menjadi ancaman besar bagi keamanan industri dan rantai pasokan global," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng, Kamis (23/5/2019, dilansir CNBC International.
"China dengan tegas melawan ini. Kami akan mengamati perkembangannya dengan ketat dan membuat persiapan yang cukup," lanjutnya.
Panasnya hubungan AS-China membuat prospek damai dagang terasa begitu jauh. Rasanya perang dagang bisa berlangsung lama dan menyakitkan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA (dwa/dwa)
Dengan demikian, selama 16 hari berturut-turut investor asing terus berterbangan dan secara total telah membukukan aksi jual bersih di pasar reguler mencapai Rp 10,86 triliun.
"Coba Anda lihat apa yang mereka lakukan dari perspektif militer. Sangat berbahaya. Jadi kalau kita berhasil membuat kesepakatan (dengan China), saya membayangkan Huawei akan masuk di dalamnya," kata Presiden AS Donald Trump, mengutip Reuters.
"Perusahaan tersebut (Huawei) tidak hanya terkait dengan pemerintah China, tetapi juga Partai Komunis China. Dengan jaringan yang mereka miliki, informasi yang ada di AS berada dalam risiko," tambah Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri AS, mengutip Reuters.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengecam pernyataan Pompeo karena telah mengarang rumor terkait hubungan Huawei dengan pemerintah China.
"Baru-baru ini, beberapa politisi AS terus menerus mengarang rumor tentang Huawei tetapi tidak pernah menghasilkan bukti yang jelas yang telah diminta negara," ujar Lu dilansir Reuters.
Lebih lanjut, sebelumnya juru bicara Kementerian Perdagangan Negeri Tiongkok Gao Feng juga menunjukkan nada galak terhadap sikap AS pada perusahaan milik China belakangan ini.
"Serangan AS terhadap perusahaan-perusahaan China tidak hanya menyebabkan kerusakan serius pada kerja sama komersial normal kedua negara namun juga menjadi ancaman besar bagi keamanan industri dan rantai pasokan global," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng, Kamis (23/5/2019, dilansir CNBC International.
"China dengan tegas melawan ini. Kami akan mengamati perkembangannya dengan ketat dan membuat persiapan yang cukup," lanjutnya.
Panasnya hubungan AS-China membuat prospek damai dagang terasa begitu jauh. Rasanya perang dagang bisa berlangsung lama dan menyakitkan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA (dwa/dwa)
Pages
Most Popular