Poundsterling Menguat, Berlangsung Lama atau Sementara?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 May 2019 14:10
Poundsterling menguat pada perdagangan hari ini, namun kemungkinan besar akibat technical rebound setelah turun tajam dalam dua pekan terakhir.
Foto: Ilustrasi mata uang poundsterling (REUTERS/Benoit Tessier)
Jakarta, CNBC Indonesia - Poundsterling menguat pada perdagangan hari ini, namun kemungkinan besar akibat technical rebound setelah turun tajam dalam dua pekan terakhir. Apalagi secara fundamental pound belum punya pijakan untuk menguat.

Isu Brexit masih menjadi penekan utama, ditambah dengan Perdana Menteri Theresa May yang dikabarkan akan mengundurkan diri, serta Pemilu Parlemen Eropa di Inggris.

Serangkaian sentimen negatif tersebut membuat poundsterling turun ke level terendah sejak 3 Januari Kamis kemarin.

Analisis Teknikal

Poundsterling Menguat, Karena Technical Rebound?Grafik: GBP/USD Harian                                                       Sumber: MetaTrader 5

Belum ada perubahan secara teknikal jika melihat grafik, harian indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) masih berada di wilayah negatif yang semakin dalam, ini mengindikasikan tekanan turun yang masih kuat.

Poundsterling yang disimbolkan GBP/USD bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), MA 21 hari (garis hijau), dan MA 8 hari (garis merah), juga menyiratkan tekanan turun yang kuat.

Level kunci masih berada di kisaran US$ 1,2765, kenaikan harga justru memberikan peluang jual (short) kembali selama level kunci tersebut tidak ditembus.

Poundsterling Menguat, Karena Technical Rebound?Grafik: GBP/USD 30 Menit                                                   Sumber: MetaTrader 5


Sementara pada time frame 1 jam, GBP/USD bergerak di atas MA 8, 21, dan 125, MACD naik dan berada di wilayah positif. Sementara Stochastic sudah memasuki wilayah jenuh beli (overbought).

Setelah melewati resisten (tahanan atas) di kisaran US$ 1,2664, pound berpeluang naik ke level US$ 1,2700 selama bertahan di atas resisten tersebut. Level US$ 1,2700 bisa menjadi penahan kenaikan yang cukup kuat apalagi melihat indikator Stochastic yang sudah oversold.

Di sisi bawah, area US$ 1,2664 kini menjadi support (tahanan bawah), jika berhasil dilewati poundsterling berpeluang turun kembali ke area 1,2606.

TIM RISET CNBC INDONESIA 
(pap/hps) Next Article Support Kuat Jebol, Pound Berpeluang Turun Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular