
Harga Minyak Anjlok 5%, Brent Tinggalkan Level US$ 70/barel
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
24 May 2019 08:52

Setidaknya sentimen positif yang bisa memberi fondasi pada harga minyak masih ada. Sehingga hari ini bisa berbalik arah menguat.
Pada perdagangan hari Jumat (24/5/2019) pukul 08:30 WIB harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman Juli menguat 0,43% ke level US$ 68,05. Sementara harga minyak WTI kontrak pengiriman Juli naik 0,62% ke posisi US$ 58,27/barel.
Itu karena saat ini kebijakan anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mengurangi pasokan berpotensi menyeimbangkan fundamental di pasar.
Sudah sejak awal Januari 2019, OPEC+ (OPEC dan sekutunya) memangkas produksi minyak. Bahkan berdasarkan data Refinitiv, OPEC+ sudah menurangi produksi hampir 2 juta barel/hari.
Sebagai informasi, OPEC+ sepakat untuk memangkas produksi 1,2 juta barel/hari selama 6 bulan mulai Januari 2019.
Beberapa waktu lalu, Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih mengatakan bahwa OPEC masih akan mempertahankan produksi pada level yang rendah di semester II-2019.
"Pada semester II [2019], pilihan kami adalah menjaga inventori [minyak] agar terus berkurang secara bertahap, perlahan tapi pasti berkurang ke level normal," ujar Falih pada sebuah konferensi pers setelah pertemuan panelis pekan lalu.
Dengan begitu, pelaku pasar bisa sedikit tenang, karena risiko banjir pasokan tahun semakin mengecil.
TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/hps)
Pada perdagangan hari Jumat (24/5/2019) pukul 08:30 WIB harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman Juli menguat 0,43% ke level US$ 68,05. Sementara harga minyak WTI kontrak pengiriman Juli naik 0,62% ke posisi US$ 58,27/barel.
Itu karena saat ini kebijakan anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mengurangi pasokan berpotensi menyeimbangkan fundamental di pasar.
Sebagai informasi, OPEC+ sepakat untuk memangkas produksi 1,2 juta barel/hari selama 6 bulan mulai Januari 2019.
Beberapa waktu lalu, Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih mengatakan bahwa OPEC masih akan mempertahankan produksi pada level yang rendah di semester II-2019.
"Pada semester II [2019], pilihan kami adalah menjaga inventori [minyak] agar terus berkurang secara bertahap, perlahan tapi pasti berkurang ke level normal," ujar Falih pada sebuah konferensi pers setelah pertemuan panelis pekan lalu.
Dengan begitu, pelaku pasar bisa sedikit tenang, karena risiko banjir pasokan tahun semakin mengecil.
TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/hps)
Pages
Most Popular