
IHSG Bakal Rebound, Credit Suisse: Saatnya Investor Masuk!
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
23 May 2019 08:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis ini (23/5/2019) diprediksi kembali diperdagangkan di teritori positif alias rebound setelah kemarin ditutup koreksi hingga 0,2% karena terpengaruh sentimen negatif aksi demo 22 Mei.
Optimisme IHSG rebound karena situasi pasar dinilai mulai kondusif pasca-redanya aksi demonstrasi 22 Mei yang menolak hasil rekapitulasi Pilpres 2019 yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sentimen aksi massa yang diwarnai kericuhan berlangsung sejak 21-22 Mei membuat pasar saham domestik kemarin ikut tertekan. IHSG terkoreksi 0,2% ke level 5.939,64.
Bursa saham Indonesia menjadi bursa saham di Asia yang ditransaksikan di zona merah kala bursa saham lainnya menguat: indeks Nikkei naik 0,05%, indeks Hang Seng juga naik 0,18%, indeks Straits Times naik 0,06%, dan indeks Kospi pun meningkat 0,18%.
Lembaga global, Credit Suisse menilai sudah saatnya investor kembali masuk ke pasar saham Indonesia lantaran situasi yang sudah terlihat kondusif.
Broker global ini menyebut, sejak April-Mei 2019, imbal hasil IHSG sudah terkoreksi hingga 4%, terimbas berbagai katalis negatif seperti perang dagang AS-China, ketidakpastian akibat perhelatan Pilpres 2019, neraca transaksi berjalan yang defisit atau current account deficit (CAD) dan pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS.
"Pada kuartal 1-2019, kinerja keuangan perusahaan tercatat juga masih belum menggembirakan," tulis Credit Suisse, dalam risetnya, Kamis (23/5/2019).
Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas juga menyebutkan, sentimen perdagangan hari ini bersumber dari bank sentral AS, The Fed, yang akan tetap mempertahanan suku bunga acuannya pada tahun ini.
Dalam risalah FOMC meeting yang telah terbit Kamis dini hari tadi, pejabat The Fed menyampaikan bahwa dalam beberapa pertemuan terakhir, pendekatan terhadap perubahan tingkat suku bunga akan sesuai untuk beberapa waktu ke depan.
Gubernur The Fed, Jerome Powell, dikutip Pilarmas, menilai tidak ada alasan untuk tingkat suku bunga bergerak naik atau turun.
"Apabila situasi dan kondisi hari ini cukup kondusif, besar kemungkinan IHSG akan bergerak menguat, karena IHSG sudah beberapa hari ini hanya menunggu saat yang tepat untuk kembali bangkit," tulis Pilarmas.
Secara teknikal, Pilarmas melihat saat ini IHSG akan bergerak bervariasi dengan potensi menguat terbatas dan diperdagangkan pada level 5.917 - 5.995.
(tas) Next Article Ini Momen Nahas Kala IHSG Jatuh dalam 10 Tahun Terakhir
Optimisme IHSG rebound karena situasi pasar dinilai mulai kondusif pasca-redanya aksi demonstrasi 22 Mei yang menolak hasil rekapitulasi Pilpres 2019 yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sentimen aksi massa yang diwarnai kericuhan berlangsung sejak 21-22 Mei membuat pasar saham domestik kemarin ikut tertekan. IHSG terkoreksi 0,2% ke level 5.939,64.
Bursa saham Indonesia menjadi bursa saham di Asia yang ditransaksikan di zona merah kala bursa saham lainnya menguat: indeks Nikkei naik 0,05%, indeks Hang Seng juga naik 0,18%, indeks Straits Times naik 0,06%, dan indeks Kospi pun meningkat 0,18%.
Lembaga global, Credit Suisse menilai sudah saatnya investor kembali masuk ke pasar saham Indonesia lantaran situasi yang sudah terlihat kondusif.
"Pada kuartal 1-2019, kinerja keuangan perusahaan tercatat juga masih belum menggembirakan," tulis Credit Suisse, dalam risetnya, Kamis (23/5/2019).
Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas juga menyebutkan, sentimen perdagangan hari ini bersumber dari bank sentral AS, The Fed, yang akan tetap mempertahanan suku bunga acuannya pada tahun ini.
Dalam risalah FOMC meeting yang telah terbit Kamis dini hari tadi, pejabat The Fed menyampaikan bahwa dalam beberapa pertemuan terakhir, pendekatan terhadap perubahan tingkat suku bunga akan sesuai untuk beberapa waktu ke depan.
Gubernur The Fed, Jerome Powell, dikutip Pilarmas, menilai tidak ada alasan untuk tingkat suku bunga bergerak naik atau turun.
"Apabila situasi dan kondisi hari ini cukup kondusif, besar kemungkinan IHSG akan bergerak menguat, karena IHSG sudah beberapa hari ini hanya menunggu saat yang tepat untuk kembali bangkit," tulis Pilarmas.
Secara teknikal, Pilarmas melihat saat ini IHSG akan bergerak bervariasi dengan potensi menguat terbatas dan diperdagangkan pada level 5.917 - 5.995.
(tas) Next Article Ini Momen Nahas Kala IHSG Jatuh dalam 10 Tahun Terakhir
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular