Kapitalisasi BEI Susut Rp 435 T, eh Bobot BCA Bertambah

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
21 May 2019 17:49
Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu (13-17 Mei) terpangkas hingga 6,16%.
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu (13-17 Mei) terpangkas hingga 6,16% pada level 5.826, merupakan level yang paling rendah sepanjang tahun ini.

Pelemahan yang dialami IHSG tersebut membuat kapitalisasi pasar (market capitalization) juga menjadi turun. Pergerakan IHSG sendiri dipengaruhi oleh kapitalisasi emiten-emiten di dalamnya. Angka market cap berasal dari harga saham dikalikan dengan jumlah unit saham yang beredar di pasar.

 Nilai market cap IHSG per akhir pekan lalu berada di angka Rp 6.629 triliun. Angka tersebut turun senilai Rp 435 triliun, jika dibandingkan kapitalisasi pekan sebelumnya pada angka Rp 7.064 triliun.

Saat ini, terdapat 633 emiten yang sahamnya terdaftar (listing) yang sahamnya dapat diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari jumlah tersebut, hanya terdapat 10 emiten yang memiliki kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi emiten dengan bobot yang paling besar yakni 9,8% dari bobot IHSG. Meskipun harga sahamnya tergerus, ternyata bobotnya terhadap IHSG malah mengalami kenaikan, meski hanya 0,01%.


Pada pekan kemarin bobot BBCA naik menjadi menjadi 9,8% dari 9,7% pada 3 Mei lalu, sementara bobot emiten lain di atas Rp 100 triliun lainnya justru mengalami penurunan.

Kenaikan bobot BCA terhadap kapitalisasi pasar BEI tersebut dimungkinkan karena penurunan saham BBCA tidak sedalam penurunan mayoritas saham yang ada di IHSG.

Pada perdagangan Selasa ini (21/5/2019), saham BBCA ditutup naik 1,49% di level Rp 27.300/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 673 triliun dan rasio harga saham terhadap nilai buku (price to book value/PBV) di level 4,24x. 

Di sisi lain, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan penurunan bobot market cap di bawah 7% terhadap kapitalisasi pasar BEI. Memang di antara daftar saham elite lainnya, saham BBRI tergerus paling dalam hingga 8,01% selama pekan lalu.

Saham BBRI hari ini bergerak stagnan di level Rp 3.750/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 426 triliun dan PBV 2,37x.

Berikut data dan kinerja emiten-emiten dengan market cap terbesar yang terdapat dalam IHSG:

Kapitalisasi IHSG Amblas Rp 435 T, Market Cap BBCA Malah NaikSumber: Refinitiv


Penurunan yang terjadi pada emiten-emiten di atas tampaknya lebih disebabkan tensi politik di dalam negeri jelang pengumuman pilpres dan pileg oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Para pelaku ekonomi cukup gelisah dalam menjalankan kegiatan operasional bisnisnya, apalagi jika terjadi kerusuhan (riot) yang dibarengi dengan jumlah massa yang cukup besar pada 22 Mei besok.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/tas) Next Article Bank Anak Negeri Semakin Percaya Diri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular