Kompak! Duet BBRI & BBCA Bantu IHSG Finis di Zona Hijau

Putra, CNBC Indonesia
23 September 2021 15:27
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) kembali menunjukan tajinya sebagai perusahaan dengan manajemen terbaik khususnya di bidang HR atau SDM. BRI memperoleh penghargaan internasional bergengsi yakni sebagai salah satu tempat bekerja terbaik di Asia atau Best Companies to Work For in Asia. Penghargaan diberikan oleh HR Asia Media, media di bidang HR profesional terpercaya di Asia.
Foto: Gedung BRI (Foto: ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penguatan sebesar 0,56% ke level 6.142,71 pada perdagangan Kamis (23/9/2021).

Data perdagangan mencatat sebanyak 260 saham menguat, 257 melemah dan sisanya 146 stagnan. Nilai transaksi tembus Rp 13,27 triliun dengan asing net buy di pasar reguler sebesar Rp 1,02 triliun.

Saham yang paling banyak diborong asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan beli bersih asing sebesar Rp 759,2 miliar.

Saham kedua yang juga banyak dibeli asing adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencatatkan net foreign buy sebesar Rp 170,6 miliar.

Sementara itu saham yang banyak dilepas asing ada saham perbankan juga dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang dilepas asing sebesar Rp 69,3 miliar dan PT Bank MNC International Tbk (BABP) dengan net sell Rp 42,9 miliar.

Bursa saham kawasan Asia kompak menghijau pada perdagangan hari ini dengan Indeks Hang Seng menguat 1,19 %, indeks Shang Hai Composite naik 0,38 % dan Straits Times terapresiasi 1,3 %

Bursa Wall Street AS semalam ditutup kompak menghijau. Indeks Dow Jones naik 1%, S&P 500 menguat 0,95% dan Nasdaq Composite terapresiasi 1,02%.

Bank sentral AS (The Fed) dan para koleganya telah memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya mendekati angka nol.

Sedangkan dari sisi program pengurangan pembelian obligasi (tapering), The Fed menyatakan bahwataperingdapat dilakukan pada pertengahan tahun 2022, seiring dengan anggapan bahwa kenaikan suku bunga mungkin saja bisa terjadi lebih cepat dari yang diharapkan sebelumnya.

Sementara itu dari proyeksi pertumbuhan ekonomi AS atau dot plot, pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada tahun ini juga perlu dicermati oleh pasar, di mana The Fed memangkas proyeksi ekonomi AS pada tahun ini menjadi 5,9%.

Di lain sisi dari perkembangan seputar krisis likuiditas Evergrande, sepertinya kekhawatiran pasar mulai mereda, apalagi setelah pihak manajemen Evergrande secara resmi menyatakan akan membayar kewajibannya tepat waktu.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular