Ke Suriname, RI Incar Proyek Infrastruktur & Bank Syariah

Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
21 May 2019 10:03
Indonesia dan Suriname sepakat memperkuat kerja sama di bidang ekonomi.
Foto: Menlu RI Retno L.P. Marsudi dan Menlu Suriname, Yldiz Deborah Pollack-Beighle, di Paramaribo, Suriname (20/05). Doc.Kemenlu
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dan Suriname sepakat memperkuat kerja sama di bidang ekonomi. Pernyataan ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno L.P. Marsudi setelah pertemuan bilateral dengan Menlu Suriname, Yldiz Deborah Pollack-Beighle, di Paramaribo, Suriname, Senin (20/5/2019).

Kunjungan Menlu RI ke Suriname tersebut merupakan kunjungan kerja penuh (full-fledge) pertama Menlu RI ke Suriname dalam 26 tahun terakhir. 
Dalam kunjungannya, Menlu RI juga berkesempatan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Suriname Y. M. Desire Delano Bouterse.

"Indonesia dan Suriname sepakat untuk perkuat kerja sama ekonomi," kata Menlu RI, dalam keterangan pers, dikutip Selasa (21/05/2019).


Kemenlu mencatat, Indonesia memiliki hubungan sejarah dan budaya yang khusus dengan Suriname. Suku bangsa dan bahasa Jawa merupakan salah satu suku bangsa dan bahasa yang hidup di Suriname.

"Dengan bekal dan hubungan sejarah, juga budaya yang khusus ini, menjadi sangat alami bagi Indonesia dan Suriname untuk memperkokoh hubungan bilateral di berbagai bidang, khususnya ekonomi dan pembangunan," kata Menlu Retno.

Perbankan syariah
Beberapa area kerja sama ekonomi yang didorong untuk diperkuat antara lain adalah pembangunan infrastruktur, pertambangan, energi, pengembangan perbankan syariah, dan peternakan, khususnya inseminasi buatan.

"Indonesia sampaikan ketertarikannya untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan infrastruktur di Suriname, termasuk proyek-proyek yang mendapat pembiayaan dari Islamic Development Bank," tambah Menlu Retno.

Dalam upaya memanfaatkan berbagai peluang yang ada, delegasi bisnis Indonesia juga telah melakukan kunjungan ke Suriname pada Maret 2019. Beberapa area kerja sama yang mendapat perhatian delegasi bisnis Indonesia antara lain di bidang pertambangan emas, pembangunan perkotaan, pembangunan solar panel untuk perumahan.

Indonesia juga menegaskan komitmennya untuk membantu Suriname dalam mengembangkan perbankan Syariah. Bank Indonesia (BI) telah mengirimkan tim ke Suriname untuk memberikan pelatihan regulasi dan pengawasan perbankan syariah.

"Kerja sama di bidang perbankan syariah merupakan salah satu potensi kerja sama, dalam konteks ini, Bank Mandiri Syariah telah mendukung upaya peningkatan kapasitas di bidang risk management dan accounting syariah."

Di bidang peternakan, Indonesia juga telah menyampaikan komitmen untuk melakukan kerja sama inseminasi buatan ternak dalam rangka kerja sama South-South Triagular Cooperation, melalui Reverse Linkage dari Islamic Development Bank. Draf Technical Agreement menurut rencana akan ditandatangani pada paruh pertama 2019.

Selain di bidang ekonomi, salah satu area yang juga menjadi perhatian kerja sama Indonesia-Suriname adalah bidang pengembangan Pusat Pelatihan Diplomatik Suriname.

Nota kesepahaman atau MoU kerja sama pelatihan dan pendidikan diplomatik telah ditandatangani Desember 2018 lalu. Pada Maret 2019, Indonesia telah mengirimkan tim untuk memberikan pengalaman dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan diplomatik.

Selama kunjungan, telah ditandatangani perjanjian bebas visa kunjungan singkat bagi pemegang paspor biasa. Perjanjian ini merupakan satu-satunya yang mencakup para pemegang paspor diplomatik, dinas, dan paspor biasa dalam satu perjanjian.

Menlu berharap, perjanjian bebas visa kunjungan tersebut dan eratnya hubungan sejarah dan budaya yang khusus ini menjadi dasar untuk semakin memperkuat people-to-people contact antara kedua negara.


(tas) Next Article Jenderal Soleiman Terbunuh, RI Desak AS & Iran Tahan Diri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular