Gubernur BI: Kami Komitmen Intervensi Ganda

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
17 May 2019 13:35
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan perkembangan pasar belakangan nampak bahwa ketidakpastian global meningkat
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (CNBC Indonesia/Lidya Julita S)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar Surat Berharga Negara [SBN] tengah ditinggal asing. Sementara, di pasar valas, rupiah juga masih belum mampu bangkit melawan ganasnya nilai tukar dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan perkembangan pasar belakangan nampak bahwa ketidakpastian global meningkat karena ketegangan dagang antara AS-China.

"Ini menimbulkan peralihan modal yang masuk Indonesia bergeser masuk ke negara maju kembali," kata Perry di Gedung BI, Jumat (17/5/2019).

Lebih jauh, Perry berharap ketegangan perang dagang antara AS dan China bisa usai sehingga pasar bisa lebih tenang. Pasalnya dampak yang ditimbulkan memang tak bisa ditutupi.

Gubernur BI: Kami Komitmen Intervensi GandaFoto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo (CNBC Indonesia/Lidya Julita S)


"Dampak memang terasa ke semua negara termasuk Indonesia maka terjadi modal asing keluar terutama portofolio outflow terjadi keluar modal asing atau net jual Rp 11,3 triliun [portofolio]. [...] Investor jangka Pendek memang biasanya masuk dalam 2 minggu, kemudian keluar karena ketidakpastian pasar global," jelas Perry.

Perry mengatakan, karena aliran modal asing keluar maka rupiah tertekan. Namun Perry menjamin, BI akan terus selalu berada di pasar.

"Untuk stabilisasi dengan intervensi ganda baik di pasar valas dan DNDF serta membeli SBN di pasar sekunder. Dengan tetap menjaga mekanisme pasar," tegas Gubernur BI.

"Sekali lagi BI terus komitmen intervensi ganda," tutup Perry.




(dru/dru) Next Article BI Pertahankan Bunga Acuan 5%, Kebijakan Moneter: Akomodatif!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular