Cari Inspirasi Trading Saham? Simak Dulu Kabar Emiten Ini

Monica Wareza, CNBC Indonesia
17 May 2019 08:04
Rangkuman aksi korporasi dan kabar emiten di Bursa Efek Indonesia.
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan, Kamis (16/5/2019), dengan ditutup anjlok 1,42% ke level 5.895,74 poin.

Bursa saham acuan Benua Kuning mayoritas masuk ke zona hijau. Indeks Shanghai naik 0,58%, Straits Times menguat 0,51%, Hang Seng stagnan 0,02%. Sementara itu, Kospi anjlok 1,2% dan Nikkei terkoreksi 0,59%.


Ada baiknya sebelum membuka perdagangan hari ini, Jumat, kita melihat kembali peristiwa yang dilakukan emiten di hari perdagangan kemarin.

1. Bank Mandiri Soal Permata: Tidak Batal Tapi Tak Bisa Komentar
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) saat ini mengaku tak bisa bicara banyak mengenai rencana akuisisi PT Bank Permata Tbk (BNLI). Sebab, rencana pengembangan anorganik yang dilakukan perusahaan ini terikat dengan peraturan yang ditetapkan oleh regulator.

"Permata tidak boleh bicara, kita ga bisa bicara Permata ... belum bisa kasih informasi apapun terkait apa namanya anorganik. Perkembangan kita, mau apa kita belum bisa kasih," kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas di Menara Mandiri, Jakarta, Kamis (16/5/2019).

2. Rombak Direksi, Anindya Bakrie Pimpin Bakrie & Brothers
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melakukan perombakan jajaran direksi dan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang digelar Kamis (16/5/2019).

Anindya Novyan Bakrie yang merupakan anak pertama dari Aburizal Bakrie, ditunjuk sebagai Direktur Utama BNBR menggantikan Bobby Gafur Umar yang kemudian ditunjuk sebagai Komisaris.

3. Mitra Adiperkasa Tebar Dividen & Atur Strategi di Lebaran
Emiten produk fashion PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menargetkan penjualan di bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) bisa mencapai 12% dari total penjualan perseroan setiap tahunnya.

Tahun lalu, pendapatan perseroan mencapai Rp 18,92 triliun atau naik 16% dari tahun sebelumnya Rp 16,31 triliun dan laba bersih juga naik menjadi Rp 735,83 miliar dari tahun sebelumnya Rp 334,65 miliar.

4. Akuisisi Bisnis Digital, Induk Indosiar-SCTV Rogoh Rp 360 M
Perusahaan induk SCTV dan Indosiar, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mengalokasikan dana Rp 360 miliar untuk mengakuisisi perusahaan yang bergerak di media digital. Ekspansi itu dilakukan perseroan agar tak hanya mengandalkan lini bisnis media penyiaran dan distributor konten.

5. Lepas dari TPS Food, Nasib Golden Plantation Masih Terpuruk
Emiten sawit PT Golden Plantation Tbk (GOLL), yang dulu dikendalikan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), kini mendapat tantangan berat atas bisnis perusahaan. Pasalnya, dua anak usahanya tengah dalam proses PKPU (Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

6. Piutang Belum Dibayar, Garuda Kok Masih Pede Gandeng Mahata
Maskapai penerbangan BUMN, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menegaskan masih tetap yakin untuk melanjutkan kerja sama dengan PT Mahata Aero Teknologi (MAT) meski belum menerima pembayaran atas piutang sama sekali.

7. Jasnita Bidik Pendapatan Naik 50% Usai IPO, Ini Strateginya
Emiten anyar di Bursa Efek Indonesia, PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai 50% di akhir tahun ini dari tahun lalu. Laba bersih juga ditargetkan tumbuh 10%-15%.

Perseroan akan mengandalkan bisnis call center dan media luar ruang guna mengerek pendapatan perusahaan di tahun ini.

8. Serap Saham Baru, Apa Rencana Boy Thohir untuk Operator Tri?
Salah satu konglomerat Indonesia, Garibaldi 'Boy' Thohir, berencana menyuntik dana segar ke PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) melalui skema penyerapan saham hasil penerbitan saham baru (rights issue) perseroan senilai Rp 47 triliun.

Setelah rights issue ini, langkah berikutnya yang akan dilakukan yakni menyehatkan perusahaan. Sebab, saat ini utang Tri Indonesia sudah menumpuk.

"Biat balance sheet kami jadi lebih bagus, kalau sekarang kan utang banyak, terlalu besar. Kami ganti dengan suntikan modal, bareng-bareng kami suntik modal, sehingga nanti utangnya turun, jadi utang 50, modal 50, kan sehat nih," jelas Boy.



9. Hingga April, Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp 3,9 T
Emiten konstruksi yang masuk anggota Holding BUMN Infrastruktur, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) meraih kontrak baru hingga April 2019 sebesar Rp 3,9 triliun di luar pajak.

Realisasi perolehan kontrak baru tersebut didominasi oleh pembangunan proyek Transit Oriented Development (TOD) milik PT Adhi Commuter Properti senilai Rp 415,0 miliar dan renovasi gedung karya Kementerian Perhubungan sebesar Rp 158,1 miliar.
(prm) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular