Kemarin Boleh Menguat, Hari Ini Obligasi RI akan Tertekan

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
16 May 2019 09:21
Amerika Serikat-China dalam perkembangan perang dagang yang semakin hari semakin panas.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar obligasi diprediksi akan melemah terbatas hari ini karena semakin berseterunya Amerika Serikat-China dalam perkembangan perang dagang yang semakin hari semakin panas. 

Semakin mendidihnya hubungan kedua negara diperkeruh dengan adanya pernyataan Presiden Donald Trump tentang pembatasan penjualan dua perusahaan teknologi China yaitu Huawei dan ZTE Corp di AS. 

Maximilianus Nico Demus, Associate Director & Research PT Pilarmas Investindo Sekuritas, menilai kondisi tersebut juga kian diperburuk dengan situasi dan kondisi data ekonomi Indonesia terutama neraca perdagangan yang lagi-lagi kembali defisit.  

"Di tengah tengah situasi dan kondisi global yang tidak menentu, fundamental ekonomi lokal yang membaik seharusnya bisa menjadi bantalan, tetapi pada kenyataannya tidak begitu," ujarnya dalam riset hari ini (16/5/19). 

Karena itu, Nico dan tim menyarankan investor untuk menunggu dan mencermati kondisi dulu (wait and see) hari ini sebelum melakukan aksi di pasar, baik beli maupun jual. 

Menurut dia, penguatan yang terjadi kemarin di pasar obligasi disebabkan oleh adanya tangan-tangan yang tidak terlihat (invisible hands), yang kemungkinan maksudnya adalah intervensi dari Bank Indonesia melalui operasi pasar terbuka (open market operation). 

Meskipun terjadi penguatan kemarin, Nico dan tim mengatakan tidak yakin kenaikan harga obligasi kemarin akan bertahan karena tekanan sentimen negatif dari pasar global dan lokal yang masih cukup tinggi, serta diiringi dengan ketidakpastian.          

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular