Salurkan Kredit UMKM, Bank Ini Gandeng MASA & Grup Salim

tahir saleh, CNBC Indonesia
15 May 2019 15:57
PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) membidik kemitraan dengan produsen ban Corsa dan Achilles.
Foto: multistrada.co.id
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) membidik kemitraan dengan produsen ban Corsa dan Achilles yakni PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) dan emiten Grup Salim PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS).

Manajemen Bank Ina menegaskan rencana strategis tersebut akan diupayakan guna menggenjot penyaluran kredit di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Tahun lalu, penyaluran kredit BINA ke UMKM mencapai Rp 282 miliar atau 16,03% dari total penyaluran kredit sebesar Rp 1,76 triliun. 

"Selain Indogrosir, business model untuk penyaluran kredit UMKM juga akan dilakukan dengan perusahaan besar lainnya yang telah memiliki jaringan luas seperti distributor ban Corsa dan Achilles, perusahaan Indofood dan Indomobil," tulis manajemen Bank Ina dalam laporan paparan publik, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (15/5/2019). Paparan publik sudah dilakukan di Jakarta pada 10 Mei silam. 


Tahun ini, manajemen menargetkan penyaluran kreditnya bisa naik 14%-17% dengan tingkat NPL (tingkat kredit bermasalah) Gross mampu dijaga pada kisaran 2%. Tahun lalu NPL Gross di level 2,43% berkurang dari 2017 yakni 4,60%.

"Saat ini kredit yang disalurkan melalui UMKM sebesar 16,03% jumlah ini akan ditingkatkan secara gradual untuk bisa mencapai minimum rasio sesuai ketentuan OJK [Otoritas Jasa Keuangan] yakni 20%. Bank sedang menyiapkan business model yang tepat untuk kerja sama dengan Indogorsir," tulis manajemen.

Adapun untuk belanja modal tahun ini, perseroan akan mempertimbangkan ukuran dan kompleksitas Bank Ina. "P
engembangan untuk IT lebih banyak dilakukan dengan vendor dalam bentuk kerja sama managed service dan pengeluaran bersifat OPEX [operation expenditure]."

Data paparan publik mencatat, sepanjang tahun 2018, total penyaluran kredit Bank Ina mencapai Rp 1,76 triliun, naik 19,7% tahun 2017 sebesar dari Rp 1,47 triliun.

Dana Pihak Ketiga (DPK) bahkan naik 34,1% menjadi Rp 2,54 triliun, dari tahun sebelumnya hanya Rp 1,89 triliun. Pendapatan bunga bersih tahun lalu naik 13,6% menjadi Rp 143 miliar dari tahun sebelumnya hanya Rp 126 miliar.

Hanya saja, laba bersih perusahaan turun 38% menjadi Rp 11 miliar dari sebelumnya Rp 18 miliar.

Bank Ina didirikan pada 9 Februari 1990 dan mendapatkan izin operasi sebagai bank umum pada 3 Juni 1991. Pada awal tahun 2014 Bank Ina Perdana menjadi perusahaan terbuka setelah dilaksanakannya penawaran umum saham perdana (IPO) pada 16 Januari 2014.

Pada perdagangan Rabu ini (15/5), saham BINA diperdagangkan di level Rp 870/saham atau naik 2,96% dengan catatan kenaikan selama setahun terakhir mencapai 93,3%. Kapitalisasi pasar BINA mencapai Rp 4,92 triliun.


(hps) Next Article Oki Widjaja Mundur, Pieter Tanuri Kendalikan Bank Ina Perdana

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular