
Duh! Kena PHP Lagi? Dibuka Menguat IHSG Perlahan Mulai Turun
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
15 May 2019 10:37

Pelemahan rupiah membuat investor menahan diri dari melakukan aksi beli di pasar saham tanah air. Bukannya melakukan aksi beli, investor justru melakukan aksi jual yang berujung pada menipisnya penguatan IHSG.
Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah sebesar 0,17% di pasar spot ke level Rp 14.450/dolar AS. Rupiah berada di level terlemahnya sepanjang tahun.
Investor domestik nampak menjadi pihak yang banyak melakukan aksi jual. Pasalnya, investor asing justru tercatat membukukan beli bersih senilai Rp 60,2 miliar di pasar saham tanah air.
Pelemahan rupiah yang signifikan dapat mempegaruhi stabilitas perekonomian nasional, sehingga instrumen berisiko seperti saham menjadi tak menarik di mata investor domestik.
Performa rupiah pada hari ini dibebani oleh rilis data perdagangan internasional Indonesia. Pada hari ini pukul 11:00 WIB, Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional periode April 2019.
Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan bahwa neraca dagang membukukan defisit senilai US$ 497 juta. Ekspor pada bulan lalu diproyeksikan jatuh 6,2% secara tahunan, sementara impor diramal jatuh hingga 11,36%.
Jika benar neraca dagang Indonesia membukukan defisit, maka akan mematahkan tren positif yang sudah dibukukan dalam dua bulan sebelumnya. Pada Maret, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 540 juta dan pada Februari positif US$ 330 juta.
Ketika neraca dagang membukukan defisit, maka defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) akan menjadi sulit untuk diredam. Sebagai informasi, CAD pada kuartal-I 2019 adalah senilai US$ 7 atau setara dengan 2,6% dari PDB, sudah jauh lebih lebar dari defisit periode yang sama tahun lalu (kuartal-I 2018) yang hanya senilai US$ 5,19 miliar atau 2,01% dari PDB.
Selain itu, dari rilis data perdagangan internasional nanti, investor akan mencermati pos impor barang konsumsi. Data tersebut akan memberikan gmabaran mengenai tingkat konsumsi masyarakat Indonesia memasuki bulan Ramadan yang merupakan puncak konsumsi.
Bermain aman dalam menantikan rilis data tersebut, saham-saham barang konsumsi sudah dilego investor. Hingga berita ini diturunkan, indeks sektor barang konsumsi terkoreksi sebesar 0,1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah sebesar 0,17% di pasar spot ke level Rp 14.450/dolar AS. Rupiah berada di level terlemahnya sepanjang tahun.
Investor domestik nampak menjadi pihak yang banyak melakukan aksi jual. Pasalnya, investor asing justru tercatat membukukan beli bersih senilai Rp 60,2 miliar di pasar saham tanah air.
Performa rupiah pada hari ini dibebani oleh rilis data perdagangan internasional Indonesia. Pada hari ini pukul 11:00 WIB, Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional periode April 2019.
Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan bahwa neraca dagang membukukan defisit senilai US$ 497 juta. Ekspor pada bulan lalu diproyeksikan jatuh 6,2% secara tahunan, sementara impor diramal jatuh hingga 11,36%.
Jika benar neraca dagang Indonesia membukukan defisit, maka akan mematahkan tren positif yang sudah dibukukan dalam dua bulan sebelumnya. Pada Maret, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 540 juta dan pada Februari positif US$ 330 juta.
Ketika neraca dagang membukukan defisit, maka defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) akan menjadi sulit untuk diredam. Sebagai informasi, CAD pada kuartal-I 2019 adalah senilai US$ 7 atau setara dengan 2,6% dari PDB, sudah jauh lebih lebar dari defisit periode yang sama tahun lalu (kuartal-I 2018) yang hanya senilai US$ 5,19 miliar atau 2,01% dari PDB.
Selain itu, dari rilis data perdagangan internasional nanti, investor akan mencermati pos impor barang konsumsi. Data tersebut akan memberikan gmabaran mengenai tingkat konsumsi masyarakat Indonesia memasuki bulan Ramadan yang merupakan puncak konsumsi.
Bermain aman dalam menantikan rilis data tersebut, saham-saham barang konsumsi sudah dilego investor. Hingga berita ini diturunkan, indeks sektor barang konsumsi terkoreksi sebesar 0,1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
Pages
Most Popular