Andai Tak Ada Yen, Rupiah Jadi yang Paling Lemah Hari Ini

Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
14 May 2019 13:06
Ramalan Neraca Dagang Bebani Rupiah
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Beban rupiah hari ini juga disumbangkan oleh data neraca perdagangan internasional (ekspor-impor) Indonesia yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hari Rabu (16/5/2019) besok.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor akan terkontraksi hingga 6,2% year-on-year (YoY). Sementara impor diramal akan turun 11,36% YoY dan menghasilkan defisit neraca perdagangan sebesar US$ 497 juta.

Senada, konsensus yang dihimpun Reuters juga memprediksi angka defisit neraca perdagangan Indonesia bulan April 2019 mencapai US$ 500 juta.

Lagi-lagi harga komoditas akan berpengaruh besar terhadap kinerja perdagangan luar negeri Indonesia.


"Kami memperkirakan ekspor Indonesia akan turun pada April. Penurunan ini disebabkan oleh koreksi harga komoditas ekspor dan perlambatan ekonomi global," sebut Juniman, Kepala Ekonom Maybank Indonesia.

Bila benar defisit kembali terjadi, maka neraca perdagangan Indonesia akan semakin tekor. Pasalnya sepanjang kuartal I-2019 (Januari-Maret), Indonesia sudah berhasil meraih defisit sebesar US$ 190 juta.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2018, defisit neraca perdagangan Indonesia mencapai US$ 8,5 miliar dan merupakan yang terparah sepanjang sejarah.

Bila defisit neraca dagang membengkak, maka juga akan semakin membebani transaksi berjalan (current account) Indonesia. Itu karena perdagangan barang memiliki porsi yang besar terhadap neraca transaksi berjalan.

Pada kuartal I-2019 saja, defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) sudah sebesar US$ 6,9 miliar atau setara 2,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka CAD tersebut juga tercatat semakin dalam dibandingkan kuartal I-2018 hanya US$ 5,19 miliar atau 2,01% PDB.

Kala CAD makin membengkak, artinya Indonesia akan kekurangan aliran dana yang dapat bertahan lama. Rupiah pun menjadi rentan terkoreksi akibat tekanan mata uang lain.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(taa)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular