Polling

Neraca Dagang April Diramal Tekor, Perang Dagang Meneror

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
14 May 2019 10:37
Perang Dagang Kambuh Lagi
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Ke depan, kinerja perdagangan internasional Indonesia akan menghadapi tantangan yang semakin berat. Sebab perekonomian dunia dibayangi oleh perang dagang Amerika Serikat (AS) vs China yang kembali berkobar.

Akhir pekan lalu, AS resmi menaikkan tarif bea masuk untuk impor produk-produk China senilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25%. Kemarin, China mengumumkan bakal membalas dengan mengenakan bea masuk terhadap impor produk AS senilai US$ 60 miliar dengan tarif bervariasi antara 5-25%.

Terdapat 5.140 produk made in the USA yang bakal terkena bea masuk. Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 Juni.

"China terpada merespons kebijakan AS yang mengedepankan unilateralisme dan proteksi perdagangan. China tidak punya pilihan selain merespons dengan pengenaan bea masuk," tegas pernyataan tertulis Kementerian Keuangan China, mengutip Reuters.

Ini belum selesai. AS kembali menebar ancaman dengan berencana mengenakan bea masuk untuk importasi produk made in China senilai US$ 300 miliar dengan tarif bisa mencapai 25%.

Akan ada 3.805 produk yang rencananya dikenakan bea masuk seperti telepon seluler dan laptop. Proses dengar pendapat akan dimulai pada 17 Juni.

Bulan lalu, dunia berbunga-bunga karena AS dan China semakin dekat menuju damai dagang setelah serangkaian proses negosiasi. Namun kini semua berbalik 180 derajat. Washington dan Beijing kembali memasang mode perang dengan saling berbalas bea masuk.

Dunia patut waspada, karena kala dua kekuatan ekonomi terbesar saling hambat maka akan membuat arus perdagangan dan rantai pasok global terhambat. Kinerja ekspor berbagai negara (termasuk Indonesia) akan terkoreksi karena penurunan permintaan.

Pada kuartal I-2019, BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia defisit US$ 190 juta. Sepertinya neraca perdagangan akan menjalani start yang buruk pada kuartal II-2019, dan menjalani medan menantang pada bulan-bulan berikutnya karena perang dagang AS-China.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/dwa)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular