Ulasan Teknikal IHSG

Catatkan Hat-Trick, IHSG Indikasikan Masih Bisa Menguat Lagi

yam, CNBC Indonesia
15 October 2019 20:06
Memasuki hari kedua pekan ini, IHSG kembali ditutup dengan menguat 31 poin (0,51%) ke level tertinggi hariannya pada 6.158,16.
Foto: Gedung Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki hari kedua pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup dengan kenaikan 31 poin atau menguat 0,51% ke level tertinggi hariannya pada 6.158,16. Dengan demikian IHSG mencatatkan hat trick kenaikan sejak Jumat (11/10/2019) lalu.

Secara teknikal, IHSG cenderung naik seiring terbentuknya pola lilin putih pendek (short white candle). Selain itu, IHSG kembali bergerak di atas rata-ratanya dalam dua puluh hari terakhir (moving average/MA20) yang diwakili garis berwarna ungu pada grafik.

Secara momentum, IHSG belum menyentuh titik jenuh belinya (overbought) menurut indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) yang digambarkan garis berwarna biru. Ada potensi besok IHSG menguji level 6.175 pada perdagangan esok Rabu (16/10).

Sumber: Tim Riset CNBC Indonesia, Refinitiv

IHSG memulai perdagangan dengan penguatan tipis 0,06% melanjutkan tren penguatan hari sebelumnya. Penguatan IHSG terus terkikis dan masuk zona merah dengan level terendahnya tercapai pada pukul 10:23 WIB di level 6.118.

Pelemahan tersebut semakin berkurang hingga penutupan sesi pertama, dengan koreksi tipis 0,03% pada level 6.124,98, karena pasar merespon secara positif data neraca dagang bulan September oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Ekspor Indonesia diumumkan sebesar US$ 14,1 miliar, turun 5,74% secara tahunan (year-on-year/YoY), dan 1,29% secara bulanan (month-to-month/MoM). Sedangkan impor turun 2,41% YoY ke level US$ 14,26 miliar.

Dengan demikian defisit neraca dagang September sebesar US$ 160 juta atau setara Rp 2,24 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$), sekaligus membuat neraca dagang hingga akhir kuartal tiga mengalami defisit US$ 1,95 miliar.

IHSG pada sesi ke-2 semakin tancap merespon kondisi global yang membaik. Sebagaimana diberitakan Bloomberg, China merespon positif pandangan Amerika Serikat (AS) terhadap pertemuan akhir pekan lalu dengan menginginkan adanya putaran pembicaraan lanjutan, sebelum Presiden Xi Jinping menandatangani fase pertama kesepakatan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular