
Kapan BNI akan Terbitkan Subdebt Buat Tambah Modal?
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
13 May 2019 19:06

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berencana untuk menerbitkan surat utang subordinasi (subdebt) tahun ini. Hal ini dilakukan perseroan guna menambah modal di tahun ini.
Direktur Keuangan dan Risiko Kredit Rico Rizal Budidarmo mengatakan saat ini pihaknya tengah melihat waktu yang tepat pasca suku bunga mahal di tahun lalu. Jika waktu dirasa tepat, BNI akan menerbitkan subdebt tersebut.
"Kita memang sambil melihat timing. Dengan utang subordinasi lalu kita sudah terbitkan tahun lalu. Memang suku bunga lumayan mahal sehingga kami berencana lihat tren suku bunga," ungkap Rico saat konferensi pers Bank BNI, Senin (13/5/2019).
Selain mempertimbangkan penerbitan subordinasi, BBNI juga menempatkan 75% dari laba bersih atau Rp 11,26 triliun untuk saldo laba ditahan. Dengan penambahan laba ini maka CAR yang saat ini berada di level 18,5% berpotensi turut meningkat.
Namun, dengan asumsi ekspansi kredit sebesar 13%-15%, maka CAR hanya akan dijaga di level 18,5% alias tidak naik.
"Dengan ada tambahan modal kan pasti nambah. Tapi dengan ekspansi kita sehingga CAR tetap di 18,5%. Kalau tidak ada [ekspansi] akan lebih tinggi. Tapi ini asumsi ekspansi 13%-15%," kata Direktur Utama Achmad Baiquni.
Baiquni menegaskan untuk saat ini posisi CAR BBNI masih aman sehingga belum ada rencana alternatif penambahan modal selain ini. Namun, Rico menegaskan penambahan modal melalui utang subordinasi akan dilakukan jika tren suku bunga membaik.
"Pada waktunya kita akan tambahkan subordinasi itu." tandasnya.
(roy/roy) Next Article BNI Akan Terbitkan Surat Utang Subordinasi
Direktur Keuangan dan Risiko Kredit Rico Rizal Budidarmo mengatakan saat ini pihaknya tengah melihat waktu yang tepat pasca suku bunga mahal di tahun lalu. Jika waktu dirasa tepat, BNI akan menerbitkan subdebt tersebut.
"Kita memang sambil melihat timing. Dengan utang subordinasi lalu kita sudah terbitkan tahun lalu. Memang suku bunga lumayan mahal sehingga kami berencana lihat tren suku bunga," ungkap Rico saat konferensi pers Bank BNI, Senin (13/5/2019).
Namun, dengan asumsi ekspansi kredit sebesar 13%-15%, maka CAR hanya akan dijaga di level 18,5% alias tidak naik.
"Dengan ada tambahan modal kan pasti nambah. Tapi dengan ekspansi kita sehingga CAR tetap di 18,5%. Kalau tidak ada [ekspansi] akan lebih tinggi. Tapi ini asumsi ekspansi 13%-15%," kata Direktur Utama Achmad Baiquni.
Baiquni menegaskan untuk saat ini posisi CAR BBNI masih aman sehingga belum ada rencana alternatif penambahan modal selain ini. Namun, Rico menegaskan penambahan modal melalui utang subordinasi akan dilakukan jika tren suku bunga membaik.
"Pada waktunya kita akan tambahkan subordinasi itu." tandasnya.
(roy/roy) Next Article BNI Akan Terbitkan Surat Utang Subordinasi
Most Popular