Harapan Damai Dagang Masih Ada, Rupiah Berhasil Bangkit

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 May 2019 16:37
Harapan Damai Dagang Masih Ada, Rupiah Berhasil Bangkit
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Gerak rupiah agak labil hari ini, tetapi syukurlah bisa finis di jalur hijau. 

Pada Jumat (10/5/2019), US$ 1 dibanderol Rp 14.320 kala penutupan pasar. Rupiah menguat 0,17% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 


Kala pembukaan pasar, rupiah juga menguat 0,17%. Namun tidak lama kemudian apresiasi itu menipis, habis, dan rupiah berbalik melemah. Mata uang Tanah Air cukup lama bertahan di zona merah.

Apalagi setelah rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal I-2019 beberapa menit selepas pukul 10:00 WIB.
 Bank Indonesia mencatat NPI surplus US$ 2,4 miliar. Sementara defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) adalah US$ 7 miliar atau 2,6% dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

Transaksi berjalan adalah pos yang sangat dicermati oleh pasar. Sebab, transaksi berjalan mencerminkan arus devisa dari ekspor-impor barang dan jasa, sebuah sumber yang lebih tahan lama ketimbang kamar sebelah yaitu portofolio di pasar keuangan (hot money). 

Memang benar defisit transaksi berjalan lebih rendah ketimbang kuartal IV-2018 yang mencapai 3,6% PDB. Namun dibandingkan posisi yang sama tahun lalu, defisitnya membengkak karena pada kuartal I-2018 berada di 2,01% PDB. 

Artinya, arus devisa dari ekspor-impor barang dan jasa masih belum memadai bahkan semakin seret. Ini membuat kekuatan fondasi penopang rupiah berkurang sehingga ke depan mata uang Tanah Air kemungkinan masih akan cenderung melemah. 


Namun selepas tengah hari, rupiah mulai menggeliat berusaha keluar dari zona merah. Upaya itu tidak sia-sia, karena rupiah berhasil berbalik menguat. Penguatan itu bertahan hingga tutup lapak. 

Berikut pergerakan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah sepanjang hari ini: 

 



(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Rupiah sepertinya terbantu oleh sentimen eksternal, karena mata uang utama Asia pun mayoritas menguat terhadap dolar AS. Hanya yen Jepang dan ringgit Malaysia yang masih melemah. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 16:30 WIB:



Tampaknya investor masih berharap perang dagang AS-China bisa dihindari. Sebab Wakil Perdana Menteri China Liu He masih berada di Washington untuk melakukan perundingan dengan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin. 

Hari ini, AS resmi memberlakukan kenaikan tarif bea masuk atas impor produk-produk China senilai US$ 200 miliar. Ada lebih dari 5.700 produk di antaranya modem dan router internet, papan sirkuit elektronik, furnitur, suku cadang kendaraan bermotor, penyedot debu, dan bahan-bahan bangunan. 

China pun merespons keras. Kementerian Perdagangan China menegaskan Beijing akan memberlakukan kebijakan serupa sebagai langkah pembalasan. 

Meski risiko perang dagang begitu terbuka, tetapi pelaku pasar masih menyimpan harapan dari pertemuan Liu He-Lighthizer-Mnuchin. Jika mereka berhasil mencapai kesepakatan, peluang damai dagang masih ada dan mungkin saja saling balas bea masuk bisa disudahi.

Apalagi Presiden AS Donald Trump menerima 'surat cinta' dari Presiden China Xi Jinping. “Beliau menulis surat yang indah kepada saya. Saya baru menerimanya, dan mungkin saya akan menghubungi beliau via telepon,” ungkap Trump, mengutip Reuters.

Salah satu isi surat tersebut adalah “mari bekerja bersama dan kita lihat apa yang bisa kita capai,” ujar Trump menirukan.

Harapan menuju damai dagang pun masih terbuka. Esok kan masih ada...



TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular