Harapan Damai Dagang Masih Ada, Rupiah Berhasil Bangkit

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 May 2019 16:37
Semoga Perang Dagang Tak Terjadi
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Rupiah sepertinya terbantu oleh sentimen eksternal, karena mata uang utama Asia pun mayoritas menguat terhadap dolar AS. Hanya yen Jepang dan ringgit Malaysia yang masih melemah. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 16:30 WIB:



Tampaknya investor masih berharap perang dagang AS-China bisa dihindari. Sebab Wakil Perdana Menteri China Liu He masih berada di Washington untuk melakukan perundingan dengan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin. 

Hari ini, AS resmi memberlakukan kenaikan tarif bea masuk atas impor produk-produk China senilai US$ 200 miliar. Ada lebih dari 5.700 produk di antaranya modem dan router internet, papan sirkuit elektronik, furnitur, suku cadang kendaraan bermotor, penyedot debu, dan bahan-bahan bangunan. 

China pun merespons keras. Kementerian Perdagangan China menegaskan Beijing akan memberlakukan kebijakan serupa sebagai langkah pembalasan. 

Meski risiko perang dagang begitu terbuka, tetapi pelaku pasar masih menyimpan harapan dari pertemuan Liu He-Lighthizer-Mnuchin. Jika mereka berhasil mencapai kesepakatan, peluang damai dagang masih ada dan mungkin saja saling balas bea masuk bisa disudahi.

Apalagi Presiden AS Donald Trump menerima 'surat cinta' dari Presiden China Xi Jinping. “Beliau menulis surat yang indah kepada saya. Saya baru menerimanya, dan mungkin saya akan menghubungi beliau via telepon,” ungkap Trump, mengutip Reuters.

Salah satu isi surat tersebut adalah “mari bekerja bersama dan kita lihat apa yang bisa kita capai,” ujar Trump menirukan.

Harapan menuju damai dagang pun masih terbuka. Esok kan masih ada...



TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular