Tensi AS-China Meninggi, Bursa Saham Hong Kong Anjlok!
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
09 May 2019 12:27
Hong Kong, CNBC Indonesia - Bursa saham Hong Kong anjlok hampir 2% pada perdagangan sesi pagi Kamis ini (9/5/2019) diterpa sentimen aksi jual investor jelang dimulainya pembicaraan dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) di Washington.
Indeks Hang Seng yang menjadi acuan di Bursa Hong Kong anjlok 1,95% atau 565,56 poin, menjadi 28.437,64 pada jeda perdagangan.
Kamis dan Jumat waktu AS, dua negara dengan ekonomi terbesar dunia itu akan mengadakan pembicaraan damai dagang guna menindaklanjuti upaya mereka untuk melahirkan kesepakatan yang dapat mengakhiri perang tarif yang terjadi sejak tahun lalu.
Sebelumnya kedua negara dikabarkan hampir melahirkan kesepakatan, namun ancaman Presiden AS Donald Trump yang akan menaikkan tarif impor sebesar 25% dari sebelumnya 10% pada barang-barang China senilai US$ 200 miliar telah menghancurkan harapan damai dagang.
Bahkan, pemerintahan Trump akhirnya resmi mengumumkan kenaikan tarif impor tersebut.
"Tarif impor ini naik 25% berlaku 10 Mei 2019," demikian keterangan US Trade Representative, Kantor Perdagangan AS, Rabu Malam (8/5/2019) waktu Indonesia.
Sementara itu, Kamis kemarin, beberapa sumber dari pemerintah China mengatakan kepada Bloomberg, meski China masih tetap akan hadir melakukan perundingan, namun negara itu diketahui tengah mempersiapkan bea masuk balasan yang akan dikenakan terhadap produk impor asal AS jika pemerintahan Trump jadi mengeksekusi rencananya.
(tas) Next Article Untung IHSG Libur, Bursa Asia Lagi Merah Merona!
Indeks Hang Seng yang menjadi acuan di Bursa Hong Kong anjlok 1,95% atau 565,56 poin, menjadi 28.437,64 pada jeda perdagangan.
Kamis dan Jumat waktu AS, dua negara dengan ekonomi terbesar dunia itu akan mengadakan pembicaraan damai dagang guna menindaklanjuti upaya mereka untuk melahirkan kesepakatan yang dapat mengakhiri perang tarif yang terjadi sejak tahun lalu.
Sebelumnya kedua negara dikabarkan hampir melahirkan kesepakatan, namun ancaman Presiden AS Donald Trump yang akan menaikkan tarif impor sebesar 25% dari sebelumnya 10% pada barang-barang China senilai US$ 200 miliar telah menghancurkan harapan damai dagang.
Bahkan, pemerintahan Trump akhirnya resmi mengumumkan kenaikan tarif impor tersebut.
"Tarif impor ini naik 25% berlaku 10 Mei 2019," demikian keterangan US Trade Representative, Kantor Perdagangan AS, Rabu Malam (8/5/2019) waktu Indonesia.
Sementara itu, Kamis kemarin, beberapa sumber dari pemerintah China mengatakan kepada Bloomberg, meski China masih tetap akan hadir melakukan perundingan, namun negara itu diketahui tengah mempersiapkan bea masuk balasan yang akan dikenakan terhadap produk impor asal AS jika pemerintahan Trump jadi mengeksekusi rencananya.
(tas) Next Article Untung IHSG Libur, Bursa Asia Lagi Merah Merona!
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular