
Analisis Teknikal
Oh Rupiah, Kapan Engkau Menguat?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 May 2019 12:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Perundingan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China membuat para pelaku pasar berhati-hati dan untuk sementara waktu keluar dari aset-aset berisiko.
Rupiah jadi kena batunya. Pada perdagangan Kamis (9/5/19) ini, mata uang Tanah Air ini kembali melemah pada pukul 11:30 WIB dan berada di level Rp 14.345/US$.
Belum jelasnya hasil perundingan dagang memukul aset-aset berisiko. Bursa saham juga terus berkinerja negatif di pekan ini, termasuk bursa utama di Asia dan Bursa Efek Indonesia.
Jumat besok (10/5/), bisa menjadi penentuan, apakah akan ada damai dagang, atau malah babak baru perang tarif impor antara dua negara dengan ekonomi terbesar itu dimulai.
Sampai ada hasil yang jelas, sulit untuk mengharapkan rupiah bisa menguat, yang bisa terjadi hanya koreksi atau rebound minor.
Analisis Teknikal
Pada grafik harian rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih terus bergerak di atas rerata (Moving Average/MA) 20 hari (garis hijau) yang sudah menyilang dengan MA 5 /rerata 5 hari (garis ungu). Secara teknikal persilangan tersebut bisa menjadi sinyal naik (pelemahan rupiah).
Indikator Stochastic (grafik bagian bawah) berada di area jenuh beli (overbought) dolar dalam waktu yang cukup lama. Stochastic merupakan leading indicator atau indikator yang mendahului pergerakan harga.
Indikator ini memberikan harapan akan adanya pembalikan harga.
Sementara pada grafik 1 jam posisi indikator juga sama, rupiah berada di atas MA 5/rerata 5 jam dan MA 20/rerata 20 jam, begitu juga stochastic yang berada di wilayah overbought.
Dari level saat ini Rp 14.345/US$, kemungkinan akan ada koreksi atau rebound rupiah ke level Rp 14.310/US$
Jika kembali melemah area Rp 14.375 terlihat menjadi resisten atau penahan yang cukup kuat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Rupiah jadi kena batunya. Pada perdagangan Kamis (9/5/19) ini, mata uang Tanah Air ini kembali melemah pada pukul 11:30 WIB dan berada di level Rp 14.345/US$.
Belum jelasnya hasil perundingan dagang memukul aset-aset berisiko. Bursa saham juga terus berkinerja negatif di pekan ini, termasuk bursa utama di Asia dan Bursa Efek Indonesia.
Sampai ada hasil yang jelas, sulit untuk mengharapkan rupiah bisa menguat, yang bisa terjadi hanya koreksi atau rebound minor.
Analisis Teknikal
![]() |
Pada grafik harian rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih terus bergerak di atas rerata (Moving Average/MA) 20 hari (garis hijau) yang sudah menyilang dengan MA 5 /rerata 5 hari (garis ungu). Secara teknikal persilangan tersebut bisa menjadi sinyal naik (pelemahan rupiah).
Indikator Stochastic (grafik bagian bawah) berada di area jenuh beli (overbought) dolar dalam waktu yang cukup lama. Stochastic merupakan leading indicator atau indikator yang mendahului pergerakan harga.
Indikator ini memberikan harapan akan adanya pembalikan harga.
![]() |
Sementara pada grafik 1 jam posisi indikator juga sama, rupiah berada di atas MA 5/rerata 5 jam dan MA 20/rerata 20 jam, begitu juga stochastic yang berada di wilayah overbought.
Dari level saat ini Rp 14.345/US$, kemungkinan akan ada koreksi atau rebound rupiah ke level Rp 14.310/US$
Jika kembali melemah area Rp 14.375 terlihat menjadi resisten atau penahan yang cukup kuat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular