
Hal ini Buat Garuda Pede Mahata Tak Ngemplang Utang Triliunan
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
08 May 2019 04:24

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berkeyakinan bahwa PT Mahata Aero Teknologi sanggup melunasi piutang atas kerja sama in-flight wifi dan entertaiment.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Garuda Indonesia dalam bahan Public Expose Insindentil yang disampaikan dalam Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Nilai kontrak kerja sama antara Garuda dan Mahata senilai US$ 241,9 juta atau Rp 3,39 triliun (kurs Rp 14.000).
Dalam keterbukaan itu, Manajemen Garuda berkeyakinan bahwa piutang yang timbul atas transaksi ini akan mengalir ke perseroan dengan dasar 4 pertimbangan.
1. Mahata merupakan startup yang telah memiliki kontrak kerja sama dengan Lufthansa System, Lufthansa Technik dan Inmarsat.
2. Mahata didukung oleh parent company Global Mahata Group dengan nilai bisnis secara total US$ 640,5 juta atau setara dengan Rp 8,97 triliun.
3. Mahata telah mendekati beberapa investor, di antaranya dengan Well Vintage Dubai yang memberikan pendanaan kepada Mahata.
4. Perseroan sebagai perusahaan terbuka, mengkonsultasikan transaksi ini kepada OJK, dan diputuskan bahwa transaksi ini memerlukan keterbukaan informasi.
Sebagai informasi, kerja sama dengan Mahata menjadi pertanyaan setelah terdapat kejanggalan raihan laba Garuda Indonesia. Bahkan BEI sampai meminta klarifikasi kepada Garuda.
Kejanggalan ini bermula dari laporan keuangan perusahaan yang membukukan laba bersih US$ 809.846 pada tahun 2018 atau setara Rp 11,49 miliar.
Padahal jika ditinjau lebih detail, perusahaan yang resmi berdiri pada 21 Desember 1949 dengan nama Garuda Indonesia Airways ini semestinya merugi.
Pasalnya, total beban usaha yang dibukukan perusahaan tahun lalu mencapai US$ 4,58 miliar. Angka ini lebih besar US$ 206,08 juta dibanding total pendapatan tahun 2018.
Saksikan Video Laporan Keuangan Janggal, BEI Siap Beri Garuda Sanksi
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Kerja Sama Rp 3,4 T dengan Garuda, Ini Orang di Balik Mahata
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Garuda Indonesia dalam bahan Public Expose Insindentil yang disampaikan dalam Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Nilai kontrak kerja sama antara Garuda dan Mahata senilai US$ 241,9 juta atau Rp 3,39 triliun (kurs Rp 14.000).
Dalam keterbukaan itu, Manajemen Garuda berkeyakinan bahwa piutang yang timbul atas transaksi ini akan mengalir ke perseroan dengan dasar 4 pertimbangan.
1. Mahata merupakan startup yang telah memiliki kontrak kerja sama dengan Lufthansa System, Lufthansa Technik dan Inmarsat.
3. Mahata telah mendekati beberapa investor, di antaranya dengan Well Vintage Dubai yang memberikan pendanaan kepada Mahata.
4. Perseroan sebagai perusahaan terbuka, mengkonsultasikan transaksi ini kepada OJK, dan diputuskan bahwa transaksi ini memerlukan keterbukaan informasi.
Sebagai informasi, kerja sama dengan Mahata menjadi pertanyaan setelah terdapat kejanggalan raihan laba Garuda Indonesia. Bahkan BEI sampai meminta klarifikasi kepada Garuda.
Kejanggalan ini bermula dari laporan keuangan perusahaan yang membukukan laba bersih US$ 809.846 pada tahun 2018 atau setara Rp 11,49 miliar.
Padahal jika ditinjau lebih detail, perusahaan yang resmi berdiri pada 21 Desember 1949 dengan nama Garuda Indonesia Airways ini semestinya merugi.
Pasalnya, total beban usaha yang dibukukan perusahaan tahun lalu mencapai US$ 4,58 miliar. Angka ini lebih besar US$ 206,08 juta dibanding total pendapatan tahun 2018.
Saksikan Video Laporan Keuangan Janggal, BEI Siap Beri Garuda Sanksi
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Kerja Sama Rp 3,4 T dengan Garuda, Ini Orang di Balik Mahata
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular