BRISyariah Tukar Guling Saham dengan Paytren? Ini Respons BRI

Monica Wareza, CNBC Indonesia
07 May 2019 13:31
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menegaskan belum ada rencana melakukan tukar guling saham (share swap).
Foto: IST
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menegaskan belum ada rencana melakukan tukar guling saham (share swap) anak usahanya PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) dengan PT Veritra Sentosa International atau Paytren yang didirikan dai kondang Yusuf Mansur.

Penegasan itu disampaikan kendati sebelumnya diakui oleh BRIS yang bergerak di bidang perbankan syariah bahwa pembicaraan tengah dilakukan oleh induk usahanya ini.

Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tribaroto mengatakan jika memang akan dilakukan rencana transaksi tersebut, maka akan disampaikan lebih lanjut oleh pihak perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


"Hingga saat ini perusahaan anak BRI [BRlSyariah] belum berencana melakukan corporate action, termasuk share swap," tulis Bambang dalam keterbukaan informasinya di Bursa Efek Indonesia, Selasa (7/5).

Pernyataan di BEI ini sekaligus membantah informasi di media massa bahwa perseroan 
akan mengeksekusi aksi korporasi itu di harga Rp 600-Rp 625/saham dan perusahaan juga berniat untuk menjadi pemegang saham mayoritas di Paytren.

Data perdagangan mencatat pada sesi I, Selasa (7/5/), saham BRIS stagnan di level Rp 540/saham.

Sebaliknya, Paytren memang sudah berniat menjadi pemegang saham di BRISyariah sejak perusahaan ini melantai di pasar saham Indonesia.

Pada pekan lalu, para fund manager lokal memburu saham berkode BRIS tersebut dalam jumlah yang relatif signifikan. Ini membuat spekulasi seputar rencana share swap tersebut kencang diperbincangkan.

Share swap adalah pertukaran saham antara dua perusahaan, biasanya dilakukan oleh emiten yang melantai di bursa efek, tapi bisa juga dengan perusahaan kecil dalam bentuk pertukaran aset.

BRISyariah dan Paytren beberapa waktu lalu juga sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman meningkatkan layanan perbankan syariah digital. Kerja sama tersebut bertujuan untuk menggalang sinergi dan potensi yang telah dimiliki oleh kedua belak pihak.

Pemilik dan Komisaris Paytren Yusuf Mansyur saat dikonfirmasi hal ini tidak memberikan penjelasan rinci. "Info dari mana? Subhaanallaah. Positif dong?," katanya kepada CNBC Indonesia, saat dihubungi melalui pesan singkat, Minggu (05/05/2018).

Selain Paytren, Yusuf Mansur juga membangun perusahaan manajer investasi yang mengelola reksa dana syariah di bawah naungan PT Paytren Aset Manajemen.

Simak bagaimana strategi bisnis Paytren.
[Gambas:Video CNBC]

(tas) Next Article Dirut BRI Blusukan ke Tasik Tinjau BUMDes

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular