
Analisis Teknikal
Rupiah Bisa Menguat Hari Ini, Asal...
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
07 May 2019 13:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah dibuka menguat lawan dolar Amerika Serikat (AS) di level Rp. 14.285 pada perdagangan Selasa (7/4/19), namun perlahan kembali melemah. Memanasnya hubungan AS - China serta data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih rendah dari ekspektasi menjadi sentimen negatif bagi Mata Uang Garuda.
Pada pukul 11:30 WIB, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp. 14.310.
Rupiah punya peluang kembali menguat pada hari ini mengingat masih ada harapan damai dagang AS-China akan tercapai setelah Wakil Perdana Menteri China Liu He direncanakan tetap berkunjung ke Amerika Serikat (AS) bersama delegasinya pekan ini.
Kehadiran Liu itu membawa harapan bagi para pelaku pasar, sebab ketidakhadirannya bisa berarti bahwa AS akan dapat begitu saja menaikkan bea masuknya, sesuai ancaman Presiden Trump pada Minggu (5/5/19) lalu.
Analisis Teknikal
Pada grafik harian rupiah yang disimbolkan USD/IDR (garis oranye) kini bergerak di atas rerata (moving average/MA) 20 hari (garis merah) yang sudah menyilang dengan MA 5 /rerata 5 hari (garis ungu). Secara teknikal persilangan tersebut bisa menjadi sinyal naik (pelemahan rupiah).
Indikator Stochastic (grafik bagian bawah) berada di area jenuh beli (overbought) dalam waktu yang cukup lama, dan bisa jadi sinyal kuat akan ada pembalikan harga (penguatan rupiah).
Stochastic merupakan leading indicator atau indikator yang mendahului pergerakan harga.
Sementara pada time frame yang lebih kecil yakni satu jam, peluang bangkitnya rupiah (USD/IDR turun) cukup terbuka melihat posisinya yang berada di antara rerata 5 jam (MA 5) dan MA 20, Bahkan rupiah sempat menyentuh MA 20 yang saat ini berada di kisaran Rp 14.285 (sama dengan level pembukaan).
Indikator Stochastic sudah turun dari level overbought, rupiah memiliki peluang menguat asal mampu menembus MA 20 di level Rp. 14.285 dengan target penguatan (USD/IDR turun) ke level Rp 14.250.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Pada pukul 11:30 WIB, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp. 14.310.
Rupiah punya peluang kembali menguat pada hari ini mengingat masih ada harapan damai dagang AS-China akan tercapai setelah Wakil Perdana Menteri China Liu He direncanakan tetap berkunjung ke Amerika Serikat (AS) bersama delegasinya pekan ini.
Analisis Teknikal
![]() |
Pada grafik harian rupiah yang disimbolkan USD/IDR (garis oranye) kini bergerak di atas rerata (moving average/MA) 20 hari (garis merah) yang sudah menyilang dengan MA 5 /rerata 5 hari (garis ungu). Secara teknikal persilangan tersebut bisa menjadi sinyal naik (pelemahan rupiah).
Indikator Stochastic (grafik bagian bawah) berada di area jenuh beli (overbought) dalam waktu yang cukup lama, dan bisa jadi sinyal kuat akan ada pembalikan harga (penguatan rupiah).
Stochastic merupakan leading indicator atau indikator yang mendahului pergerakan harga.
![]() |
Sementara pada time frame yang lebih kecil yakni satu jam, peluang bangkitnya rupiah (USD/IDR turun) cukup terbuka melihat posisinya yang berada di antara rerata 5 jam (MA 5) dan MA 20, Bahkan rupiah sempat menyentuh MA 20 yang saat ini berada di kisaran Rp 14.285 (sama dengan level pembukaan).
Indikator Stochastic sudah turun dari level overbought, rupiah memiliki peluang menguat asal mampu menembus MA 20 di level Rp. 14.285 dengan target penguatan (USD/IDR turun) ke level Rp 14.250.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Most Popular