
Fundamental Masih Lemah, Harga CPO Rebound Teknikal
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
07 May 2019 12:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berbalik arah menguat setelah menyentuh titik terendah sejak November 2018.
Pada perdagangan Selasa (7/5/2019) pukul 12:00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Juli di bursa Malaysia Derivatives Exchange menguat 1,61% ke level MYR 2.016/ton.
Penguatan harga CPO terjadi setelah sembilan hari berturut-turut ditutup melemah dan menyentuh level MYR 1.984/ton atau terendah sejak November 2018 pada perdagangan Senin kemarin (6/5/2019).
Bila terus turun dan mencapai MYR 1.966/ton, maka harga CPO akan berada di posisi paling rendah sejak Agustus 2015, atau merupakan level resisten yang sulit ditembus sepanjang sejarah.
Kekhawatiran pelaku pasar akan banjir pasokan sebenarnya sudah muncul sejak awal bulan April. Data stok minyak sawit Malaysia yang dirilis oleh Malaysia Palm Oil Board (MPOB) terbukti mampu membuat pelaku pasar kecewa.
Pasalnya pada bulan April 2019, stok minyak sawit hanya turun sebesar 4,6% secara bulanan (month on month/MoM) menjadi 2,91 juta ton. Selain itu ditinjau secara tahunan, stok masih tercatat lebih tinggi 24,7% (year on year/YoY).
Hal itu bisa terjadi karena produksi minyak sawit yang terus meningkat. Sepanjang kuartal I-2019, produksi CPO Malaysia sudah sebesar 4,95 juta ton, atau meningkat 9,9% YoY.
Di sisi lain, ekspor CPO Malaysia sepanjang kuartal I-2019 malah hanya sebesar 986,3 ribu ton atau turun 2,2% YoY.
Kombinasi peningkatan produksi dan penurunan permintaan ekspor tentu saja akan membuat keseimbangan fundamental (pasokan-permintaan) di pasar global akan timpang.
Pasokan yang terlalu banyak akan menyebabkan pergerakan harga CPO mendapat tekanan yang kuat.
Sementara faktor fundamental masih lemah, CPO berpeluang untuk terangkat secara teknikal. Maklum, sudah 10 hari berturut-turut harga CPO ditutup melemah. Apalagi kemarin anjlok cukup dalam, yaitu sebesar 2,17%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/tas) Next Article Meroket! Industri Sawit Happy, Harga CPO di Atas RM 3.000/ton
Pada perdagangan Selasa (7/5/2019) pukul 12:00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Juli di bursa Malaysia Derivatives Exchange menguat 1,61% ke level MYR 2.016/ton.
Bila terus turun dan mencapai MYR 1.966/ton, maka harga CPO akan berada di posisi paling rendah sejak Agustus 2015, atau merupakan level resisten yang sulit ditembus sepanjang sejarah.
Kekhawatiran pelaku pasar akan banjir pasokan sebenarnya sudah muncul sejak awal bulan April. Data stok minyak sawit Malaysia yang dirilis oleh Malaysia Palm Oil Board (MPOB) terbukti mampu membuat pelaku pasar kecewa.
Pasalnya pada bulan April 2019, stok minyak sawit hanya turun sebesar 4,6% secara bulanan (month on month/MoM) menjadi 2,91 juta ton. Selain itu ditinjau secara tahunan, stok masih tercatat lebih tinggi 24,7% (year on year/YoY).
Hal itu bisa terjadi karena produksi minyak sawit yang terus meningkat. Sepanjang kuartal I-2019, produksi CPO Malaysia sudah sebesar 4,95 juta ton, atau meningkat 9,9% YoY.
Di sisi lain, ekspor CPO Malaysia sepanjang kuartal I-2019 malah hanya sebesar 986,3 ribu ton atau turun 2,2% YoY.
Kombinasi peningkatan produksi dan penurunan permintaan ekspor tentu saja akan membuat keseimbangan fundamental (pasokan-permintaan) di pasar global akan timpang.
Pasokan yang terlalu banyak akan menyebabkan pergerakan harga CPO mendapat tekanan yang kuat.
Sementara faktor fundamental masih lemah, CPO berpeluang untuk terangkat secara teknikal. Maklum, sudah 10 hari berturut-turut harga CPO ditutup melemah. Apalagi kemarin anjlok cukup dalam, yaitu sebesar 2,17%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/tas) Next Article Meroket! Industri Sawit Happy, Harga CPO di Atas RM 3.000/ton
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular