
Ekonomi RI Memang Masih Tumbuh, Tapi tak Sesuai Harapan
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
07 May 2019 10:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2019 tercatat sebesar 5,07% secara year on year. Capaian itu sedikit lebih baik dari capaian tahun sebelumnya sebesar 5,07% secara year on year.
Kendati naik, PDB RI pada kuartal I-2019 masih jauh dari harapan pasar. Dalam konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,19% pada triwulan pertama tahun ini.
Capaian tersebut juga di bawah proyeksi realisasi pertumbuhan ekonomi yang disampaikan Bank Indonesia (BI). Bank sentral memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2019 bisa tumbuh 5,2%.
Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan, kondisi perekonomian domestik dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi global yang mengalami perlambatan, terutama di negara-negara maju.
"Negara-negara emerging market secara umum melambat, China tumbuh 6,4 persen melambat dibanding kuartal IV 2018 sebesar 6,8 persen, Singapura juga tumbuh 1,3 persen," kata Suhariyanto, di Jakarta, Senin (7/5/2019).
Secara perinci, dilihat dari struktur pengeluaran, PDB Indonesia sebagian besar masih disumbang oleh Konsumsi Rumah Tangga (KRT), yaitu mencapai 56,82%. Sektor KRT kali ini mampu tumbuh sebesar 5,01% YoY.
Konsumsi masyarakat didukung oleh penjualan eceran yang tumbuh 8,1%YoY, jauh menguat dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh 0,7%. Penguatan terjadi pada penjualan makanan, minuman, perlengkapan rumah tangga, dan barang lainnya.
Selanjutnya, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) menduduki peringkat dua dengan andil sebesar 32,17% terhadap PDB. Pertumbuhan PMTB di kuartal I-2019 yang sebesar 5,03% YoY lebih lambat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 7,94% YoY.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 masih lebih baik dibandingkan dengan proyeksi Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dalam proyeksinya yang mengacu pada data terkini, ekonomi Indonesia harusnya tumbuh 5,05%.
"Kami memang membuat forecasting, kira-kira hampir sama. 5,05%," kata Sri Mulyani kepada wartawan ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Secara garis besar, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2019 dianggap masih cukup positif. Misalnya, dari sisi tingkat konsumsi rumah tangga yang masih tumbuh cukup solid di atas 5%.
Kemudian, akselerasi belanja pemerintah yang didorong dari belanja bantuan sosial juga tumbuh cukup optimal. Namun, Sri Mulyani tetap menyoroti kinerja investasi dan ekspor yang terlihat belum cukup menggeliat.
"Investasi masih harus ditingkatkan. Mungkin juga penjelasannya karena kuartal I kemarin banyak yang menjelang pemilu, sehingga itu memengaruhi dari sisi keputusannya," tegasnya.
"Sedangkan untuk ekspor masih negatif. Kita akan perhatikan dari sisi faktor yang berasal dari luar negeri seperti pelemahan ekonomi versus yang dari dalam apakah daya kompetitif kita," jelasnya.
Sri Mulyani masih cukup yakin, pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun ini akan tetap tumbuh sesuai target yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, yaitu sebesar 5,3%.
Simak video terkait pertumbuhan ekonomi di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Ada Pemilu, Darmin Pede Konsumsi Rumah Tangga RI Positif
Kendati naik, PDB RI pada kuartal I-2019 masih jauh dari harapan pasar. Dalam konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,19% pada triwulan pertama tahun ini.
Capaian tersebut juga di bawah proyeksi realisasi pertumbuhan ekonomi yang disampaikan Bank Indonesia (BI). Bank sentral memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2019 bisa tumbuh 5,2%.
Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan, kondisi perekonomian domestik dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi global yang mengalami perlambatan, terutama di negara-negara maju.
"Negara-negara emerging market secara umum melambat, China tumbuh 6,4 persen melambat dibanding kuartal IV 2018 sebesar 6,8 persen, Singapura juga tumbuh 1,3 persen," kata Suhariyanto, di Jakarta, Senin (7/5/2019).
Secara perinci, dilihat dari struktur pengeluaran, PDB Indonesia sebagian besar masih disumbang oleh Konsumsi Rumah Tangga (KRT), yaitu mencapai 56,82%. Sektor KRT kali ini mampu tumbuh sebesar 5,01% YoY.
Konsumsi masyarakat didukung oleh penjualan eceran yang tumbuh 8,1%YoY, jauh menguat dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh 0,7%. Penguatan terjadi pada penjualan makanan, minuman, perlengkapan rumah tangga, dan barang lainnya.
Selanjutnya, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) menduduki peringkat dua dengan andil sebesar 32,17% terhadap PDB. Pertumbuhan PMTB di kuartal I-2019 yang sebesar 5,03% YoY lebih lambat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 7,94% YoY.
![]() |
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 masih lebih baik dibandingkan dengan proyeksi Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dalam proyeksinya yang mengacu pada data terkini, ekonomi Indonesia harusnya tumbuh 5,05%.
"Kami memang membuat forecasting, kira-kira hampir sama. 5,05%," kata Sri Mulyani kepada wartawan ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Secara garis besar, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2019 dianggap masih cukup positif. Misalnya, dari sisi tingkat konsumsi rumah tangga yang masih tumbuh cukup solid di atas 5%.
Kemudian, akselerasi belanja pemerintah yang didorong dari belanja bantuan sosial juga tumbuh cukup optimal. Namun, Sri Mulyani tetap menyoroti kinerja investasi dan ekspor yang terlihat belum cukup menggeliat.
"Investasi masih harus ditingkatkan. Mungkin juga penjelasannya karena kuartal I kemarin banyak yang menjelang pemilu, sehingga itu memengaruhi dari sisi keputusannya," tegasnya.
"Sedangkan untuk ekspor masih negatif. Kita akan perhatikan dari sisi faktor yang berasal dari luar negeri seperti pelemahan ekonomi versus yang dari dalam apakah daya kompetitif kita," jelasnya.
Sri Mulyani masih cukup yakin, pertumbuhan ekonomi Indonesia di akhir tahun ini akan tetap tumbuh sesuai target yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, yaitu sebesar 5,3%.
Simak video terkait pertumbuhan ekonomi di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Ada Pemilu, Darmin Pede Konsumsi Rumah Tangga RI Positif
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular