Tekanan Perang Dagang, IHSG Rentan Terkoreksi Lagi

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
07 May 2019 08:42
IHSG pada perdagangan Selasa ini (7/5/2019) diprediksi masih rentan ditransaksikan di teritori negatif.
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa ini (7/5/2019) diprediksi masih rentan ditransaksikan di teritori negatif, lagi.

Sentimen IHSG hari ini bersumber dari tekanan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang kembali memanas setelah Presiden AS Donald Trump tiba-tiba menegaskan akan menerapkan bea masuk terhadap produk China, jika negosiasi tidak tercapai.

Pada perdagangan Senin kemarin, IHSG amblas 1% ke level 6.256,35, menandai koreksi IHSG selama 3 hari beruntun. Tak sendirian melemah, bursa saham utama lain di Benua Kuning juga ditransaksikan di zona merah. Indeks Shanghai anjlok 5,58%, indeks Hang Seng jatuh 2,9%, dan indeks Straits Times terpangkas 2,99%.

Sementara itu, perdagangan di bursa saham Jepang dan Korea Selatan diliburkan pada Senin.


Riset harian Mega Capital Sekuritas menyatakan, sentimen perdagangan hari ini bersumber dari cuitan Trump di Twitter yang menyatakan akan menaikkan tarif impor terhadap produk-produk asal China dari semula 10% menjadi 25% senilai US$ 200 miliar.

Selain itu, Trump juga akan menerapkan tarif baru 25% pada produk impor sebesar US$ 325 miliar jika kesepakatan antara kedua negara tidak segera tercapai.

"Hal ini membuat bursa Wall Street ditutup melemah dengan indeks DJIA [Dow Jones] turun 0,25%, S&P 500 turun 0,45% dan Nasdaq turun 0,50% akibat kecemasan akan keberlangsungan negosiasi dagang antara AS dengan China," ungkap Mega Capital Sekuritas, Selasa (7/5/2019).

Dari dalam negeri, pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,07% pada kuartal I 2019.

Mega Capital Sekuritas memproyeksikan, hari ini IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas pada level 6.215 - 6.295.

Di sisi lain, Panin Sekuritas menyampaikan hal senada. Sumber utama tekanan bursa saham di Asia dari ketegangan perang dagang AS-China. Dengan demikian, posisi IHSG yang secara teknikal memungkinkan untuk rebound (menguat lagi) pun gagal.

IHSG diprediksi masih menjadi indeks di bursa Asia dengan penurunan paling tipis dibandingkan dengan indeks pasar Asia lain. IHSG diperkirakan masih mempertahankan level penahan bawah alias support yakni 6.250.

"Arah pergerakan pasar masih melemah, namun potensi rebound masih ada. Hari ini IHSG berpotensi bergerak variatif dalam kisaran 6.200 - 6.280," tulis Panin Sekuritas.


(tas) Next Article Ini Momen Nahas Kala IHSG Jatuh dalam 10 Tahun Terakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular