Sah! 3 Hari Sudah IHSG Sempoyongan di Zona Merah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 May 2019 17:13
Sektor Jasa Keuangan Pimpin Pelemahan IHSG
Foto: Muhammad Sabki
Secara sektoral, sektor jasa keuangan yang anjlok 1,96% menjadi sektor dengan kontribusi terbesar bagi koreksi IHSG. Sektor jasa keuangan anjlok seiring dengan aksi jual yang menerpa saham-saham bank BUKU 4: harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 4,05%, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 3,42%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 1,63%, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) turun 1,43%, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 0,97%.

Saham-saham bank besar di tanah air menjadi sasaran jual investor lantaran kinerja rupiah yang begitu memprihatinkan. Hingga sore hari, rupiah melemah 0,28% di pasar spot ke level Rp 14.290/dolar AS.

Lantas, sudah 10 beruntun rupiah tak pernah mencetak apresiasi. Kali terakhir rupiah menguat adalah sehari selepas gelaran pemilihan umum atau pada tanggal 18 April silam. Selepas itu, rupiah ditransaksikan melemah atau setidaknya flat.

Kala rupiah terus saja gagal menguat bahkan cenderung melemah, tentu ada kekhawatiran bahwa rasio kredit bermasalah/Non-Performing Loan (NPL) dari bank-bank besar akan terkerek naik dan menekan profitabilitas mereka.

Eskalasi perang dagang AS-China dan lemahnya angka pertumbuhan ekonomi membuat investor melepas rupiah secara besar-besaran dan mengalihkannya kepada dolar AS selaku safe haven. Apalagi, perekonomian AS sedang oke sehingga mata uangnya menjadi lebih menarik di mata investor.

Sepanjang bulan April, data resmi pemerintah AS mencatat bahwa telah tercipta 263.000 lapangan pekerjaan di luar sektor pertanian, jauh di atas konsensus yang sebanyak 181.000 saja, seperti dilansir dari Forex Factory. Pada bulan Maret, penciptaan lapangan kerja di luar sektor pertanian tercatat sebanyak 189.000.

Sementara itu, tingkat pengangguran turun ke level 3,6% dari yang sebelumnya 3,8%, di mana hal tersebut merupakan titik pengangguran terendah sejak 1969. Data terkait tenaga kerja tersebut diumumkan oleh pemerintah AS pada hari Jumat (3/5/2019).

Selain ampuh dalam memantik aksi jual atas saham-saham bank BUKU 4, pelemahan rupiah juga terbukti ampuh dalam mendorong investor asing untuk melepas saham-saham di tanah air. Per akhir sesi 2, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 836,8 miliar.

Kala rupiah terus saja gagal menguat bahkan cenderung melemah, tentu investor asing berpotensi menanggung yang namanya kerugian kurs, sehingga wajar jika aksi jual mereka lakukan di bursa saham tanah air.

Saham-saham yang banyak dilego investor asing pada hari ini di antaranya: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 271 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 134 miliar), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (Rp 117,9 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 101,4 miliar), dan PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 98,8 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular