Digilas Luar-Dalam, IHSG Jatuh 3 Hari Beruntun!

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 May 2019 12:45
Digilas Luar-Dalam, IHSG Jatuh 3 Hari Beruntun!
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah anjlok sebesar 1,02% saat pembukaan perdagangan di awal pekan ini, koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin bertambah dalam seiring dengan berjalannya waktu dan tekanan global yang amat kuat.

Pada akhir sesi 1 perdagangan Senin (6/5/2019), IHSG melemah 1,15% ke level 6.246,98. Jika bertahan hingga akhir perdagangan, maka IHSG akan jatuh selama 3 hari beruntun.

Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi pelemahan IHSG di antaranya PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (-4,59%), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (-9,39%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,88%), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (-2,94%), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (-3,65%).


Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia lain yang juga ditransaksikan di zona merah. Indeks Shanghai anjlok 5,19%, indeks Hang Seng jatuh 3,31%, dan indeks Straits Times terpangkas 3,57%. Sementara itu, perdagangan di bursa saham Jepang dan Korea Selatan diliburkan pada hari ini.

Eskalasi perang dagang AS-China membuat pelaku pasar melakukan aksi jual di bursa saham Asia dengan intensitas yang besar.

Sekadar mengingatkan, pada Selasa (30/4/2019) delegasi AS menggelar dialog dagang lanjutan dengan China di Beijing. Delegasi AS dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, sementara delegasi China dikomandoi oleh Wakil Perdana Menteri Liu He.

Selepas pertemuan berlangsung, beberapa orang sumber mengatakan kepada CNBC International bahwa kesepakatan dagang AS-China bisa diumumkan pada hari Jumat pekan ini (10/5/2019).

Digilas Luar-Dalam, IHSG Jatuh 3 Hari Beruntun!Foto: Donald Trump Twitter 1 China

Namun, kini optimisme itu sirna dan situasinya justru berbalik 180 derajat. Presiden AS Donald Trump nyatanya memutuskan untuk menaikkan bea masuk atas importasi produk-produk asal China senilai US$ 200 miliar.

"Selama 10 bulan terakhir, China membayar bea masuk 25% untuk importasi produk-produk high-tech senilai US$ 50 miliar dan 10% untuk produk-produk lain senilai US$ 200 miliar. Pembayaran ini sedikit banyak berperan dalam data-data ekonomi kita yang bagus. Jadi yang 10% akan naik menjadi 25% pada Jumat," cuit Trump melalui akun Twitter-nya, @realDonaldTrump.

"Sementara US$ 325 miliar importasi produk-produk China belum kena bea masuk, tetapi dalam waktu dekat akan dikenakan 25%. Bea masuk ini berdampak kecil terhadap harga produk. Dialog dagang tetap berlanjut, tetapi terlalu lamban, karena mereka berupaya melakukan renegosiasi. Tidak!" cuit Trump lagi.

Merespons ancaman Trump tersebut, China disebut mempertimbangkan untuk membatalkan dialog dagang dengan AS pada pekan ini di Washington, seperti dilaporkan oleh Wall Street Journal yang dikutip dari CNBC Internatonal.

Mengutip seorang sumber, Wall Street Journal melaporkan bahwa China disebut terkejut dengan ancaman Trump.

LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>>

Dari dalam negeri, tekanan bagi IHSG datang dari rilis angka pertumbuhan ekonomi yang mengecewakan.

Sekitar 1 jam menjelang perdagangan sesi 1 ditutup, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh 5,07% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal-I 2019, sedikit lebih tinggi dibandingkan capaian kuartal-I 2018 yang sebesar 5,06% YoY.


Namun tetap saja, pertumbuhan ekonomi periode kuartal-I 2019 jauh lebih rendah dibandingkan konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar 5,19% YoY.

Kondisi ini begitu berbeda, padahal sebelumnya gelaran Pemilihan Umum pada 17 April lalu, momen pemilu ini diproyeksikan akan mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi. Namun, ternyata tak terjadi.

"Proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal-I 2019 kami berada di level 5,16%, utamanya karena lemahnya pertumbuhan investasi berhasil diminimalisir oleh kencangnya pertumbuhan konsumsi, seiring dengan belanja terkait pemilihan umum," papar ekonom Bahana Sekuritas, Putera Satria Sambijantoro dalam email yang diterima CNBC Indonesia.


Senada dengan Satria, hal serupa juga diungkapkan oleh ekonom Moody's Analytics, Katrina Ell.

"Konsumsi rumah tangga telah diuntungkan oleh stabilnya harga energi dan perputaran uang yang lebih tinggi menjelang pemilihan umum pada bulan April," papar Katrina dalam email-nya.

Laju pertumbuhan ekonomi yang kurang oke, apalagi jika berlanjut ke kuartal-II yang seharusnya menjadi puncak konsumsi masyarakat lantaran kehadiran bulan Ramadan, tentu juga akan menekan kinerja keuangan dari emiten-emiten di BEI.

Ditambah dengan eskalasi perang dagang AS-China, perekonomian Indonesia di kuartal-II 2019 dipastikan akan penuh dengan tantangan.

LANJUT KE HALAMAN BERIKUTNYA>>

Investor asing memegang peranan penting dalam memicu anjloknya IHSG pada hari ini. Per akhir sesi 1, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 419,5 miliar di pasar saham tanah air.

Eskalasi perang dagang AS-China dan lemahnya angka pertumbuhan ekonomi yang direspons negatif oleh rupiah membuat aksi jual dengan intensitas yang besar dilakukan investor asing di pasar saham Indonesia.


Hingga siang hari, rupiah ditransaksikan melemah 0,53% di pasar spot ke level Rp 14.325/dolar AS.

Jika pelemahannya bertahan hingga akhir perdagangan, maka akan menjadi hari ke-10 secara beruntun di mana rupiah tak pernah mencetak apresiasi. Kali terakhir rupiah menguat adalah sehari selepas gelaran pemilihan umum atau pada tanggal 18 April silam. Selepas itu, rupiah ditransaksikan melemah atau setidaknya flat.

Kala rupiah terus saja gagal menguat bahkan cenderung melemah, tentu investor asing berpotensi menanggung yang namanya kerugian kurs, sehingga wajar jika aksi jual mereka lakukan di bursa saham Tanah Air.

Saham-saham yang banyak dilego investor asing pada hari ini di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 145,1 miliar), PT Semen Indonesia Tbk/SMGR (Rp 82,4 miliar), PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 71,9 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 57,1 miliar), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 36,8 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular