Catat! Berikut 5 Sentimen Penggerak Pasar Pekan Depan

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 May 2019 21:14
Pertumbuhan Ekonomi & CAD
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Pada hari Senin (6/5/2019), Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal-I 2019.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,19 secara tahunan (year-on-year/YoY), lebih tinggi dari kuartal-I 2018 dan juga kuartal-IV 2018 yang masing-masing sebesar 5,06% YoY dan 5,18% YoY.

Jika sesuai proyeksi, maka pertumbuhan ekonomi kuartal-I tahun ini akan menjadi yang terbaik di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Tanda-tanda kuatnya laju perekonomian Indonesia dalam 3 bulan pertama tahun ini memang sudah terlihat sebelumnya. Sepanjang 3 bulan pertama tahun ini pertumbuhan penjualan barang-barang ritel selalu berhasil mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya.


Pada Januari 2019, berdasarkan Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dirilis Bank Indonesia (BI), penjualan barang-barang ritel tumbuh sebesar 7,2% secara tahunan, lebih baik dari capaian Januari 2018 yakni kontraksi sebesar 1,8%. Pada Februari 2019, penjualan barang-barang ritel diketahui melesat hingga 9,1%, mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya yakni pertumbuhan sebesar 1,5%.

Lebih lanjut, angka sementara untuk pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode Maret 2019 adalah sebesar 8%, juga jauh mengalahkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,5% saja.

Mengingat lebih dari 50% perekonomian Indonesia disumbang oleh konsumsi rumah tangga, pesatnya penjualan barang-barang ritel jelas mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang oke pada kuartal-I 2019.

Rilis Angka CAD
Pada hari Rabu (8/6/2019), Bank Indonesia (BI) dijadwalkan merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), termasuk data mengenai transaksi berjalan yang merupakan komponen dari NPI.

Sebagai informasi, sepanjang kuartal-IV 2018 defisit transaksi berjalan/Current Account Deficit (CAD) Indonesia tercatat senilai US$ 9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal-III 2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. CAD pada kuartal-IV 2018 merupakan yang terparah sejak kuartal-II 2014.

Jika berbicara mengenai rupiah, transaksi berjalan merupakan hal yang sangat penting lantaran menggambarkan pasokan devisa yang tidak mudah berubah (dari aktivitas ekspor-impor barang dan jasa). Hal ini berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang bisa cepat berubah karena datang dari aliran modal portfolio atau yang biasa disebut sebagai hot money.


Lantas, rilis angka NPI (berikut CAD) periode kuartal-I 2019 akan menentukan pergerakan rupiah dalam beberapa waktu ke depan. Jika CAD pada 3 bulan pertama tahun ini tak membaik atau justru malah bertambah parah, rupiah bisa kembali diterpa tekanan jual yang besar. Pada akhirnya, investor akan enggan memeluk instrumen berbasis mata uang rupiah seperti saham dan obligasi.

BERLANJUT KE HALAMAN 3

(ank/ank)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular