Di Pasar Forex Sesi Eropa, Akankah Euro Bisa Bangkit?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
03 May 2019 13:20
Mata uang euro melemah dua hari beruntun lawan dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (2/5/19) kemarin.
Foto: euro (REUTERS/Heinz-Peter Bader)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang euro Eropa melemah dalam 2 hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis kemarin.

Memasuki perdagangan sesi Eropa, Jumat ini (3/5/19) mata uang 19 negara di Eropa ini belum menunjukkan tanda-tanda bangkit, namun peluangnya tetap ada.

Peluang bangkit setidaknya terlihat dari prediksi data inflasi zona Eropa yang kemungkinan meningkat. Pada pukul 12:20 WIB, euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1171/US$.

Badan Statistik Eropa (Eurostat) akan merilis data inflasi zona euro untuk bulan April pada pukul 16:00 WIB. Data dari Forex Factory menunjukkan inflasi April lalu diprediksi naik menjadi 1,6% dari bulan Maret sebesar 1,4%.



Sementara inflasi inti yang tidak memasukkan sektor makanan, energi, alkohol, dan tembakau dalam perhitungan diprediksi naik menjadi 1,0% dari sebelumnya 0,8%.


Jika data-data ini dirilis sesuai prediksi maka kecemasan akan pelambatan ekonomi di Eropa akan mereda, apalagi setelah rilis data produk domestik bruto triwulan I-2019 yang menunjukkan kejutan lebih tinggi dari prediksi.

Peluang euro untuk bangkit cukup besar, apalagi jika data inflasi juga menunjukkan kejutan dengan dirilis lebih tinggi dari prediksi.

Kinerja euro lawan dolar cukup berimbang di pekan ini. Pada Senin dan Selasa pekan ini, euro berhasil unggul, sementara dalam 2 hari terakhir dolar berhasil memukul balik, meski euro masih berada di zona hijau jika dilihat secara mingguan.


Perdagangan hari ini akan menjadi penentu apakah euro mampu mencatat penguatan mingguan, atau malah kembali menunjukkan performa buruk hingga mencatat penurunan tiga pekan beruntun.

Selain data inflasi zona euro, AS juga akan merilis data tenaga kerja yang selalu dinanti para forex trader. Data yang terdiri dari penambahan jumlah pekerja di luar sektor pertanian (non-farm payroll/NFP), rata-rata upah per jam, dan tingkat pengangguran tersebut akan dirilis pukul 19:30 WIB.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/tas) Next Article Mau Main Forex, Simak Ulasan Teknikal Dolar vs 4 Mata Uang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular