Payah, Gerak Yen Kembali Terbatas

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
03 May 2019 08:28
Mata uang yen Jepang kembali bergerak dalam rentang sempit pada perdagangan Kamis (2/5/19) kemarin.
Foto: Yen (REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang yen Jepang kembali bergerak dalam rentang sempit pada perdagangan Kamis (2/5/19) kemarin, titik terendah dan tertinggi hanya terpisahkan 32 pip, mengutip data dari MetaTrader 5.

Pada pagi ini Jumat (3/5/19), yen diperdagangkan di kisaran US$ 111,43 sedikit menguat dibandingkan penutupan kemarin di level US$ 111,50.


Pasar Jepang yang masih libur merayakan penobatan Kaisar baru hingga Senin 6 Mei, begitu juga dengan pasar China membuat volume perdagangan lebih sepi dari biasanya di Asia, yang menjadi salah satu penyebab kembali sempitnya rentang pergerakan yen.

Namun, sepinya perdagangan bisa berdampak pada rendahnya likuiditas, yang dapat memicu pergerakan besar bahkan flash crash. Hal tersebut diungkapkan oleh Ahli Strategi Mata Uang National Australia Bank (NAB), Ray Attrill, serta laporan dari Bloomberg.

Flash Crash atau pergerakan besar dalam hitungan detik yang pada tanggal 3 Januari lalu juga terjadi saat pasar Jepang sedang libur. Sehingga perlu lebih berhati-hati, terjadinya flash crash bisa memberikan keuntungan besar dalam waktu singkat bagi trader forex jika posisi yang diambil tepat, begitu juga sebaliknya.


Berdasarkan laporan Bloomberg sebelum pasar Jepang mulai libur pada 27 April, terjadi penumpukan yang cukup besar untuk posisi beli atau net long yen. Bloomberg mengutip data dari Tokyo Financial Inc, posisi net long yen mencapai 208,613 kontrak atau senilai US$ 2,09 miliar pada 23 April lalu.

Sementara Ray Attrill memperingatkan kombinasi antara likuiditas rendah dan besarnya posisi long yen Jepang dapat memicu pergerakan liar di pasar, melansir Business Insider Australia.

Attrill mengatakan hari Senin menjadi yang paling berisiko terjadi flash crash mengingat di akhir pekan semua pasar forex libur, dan kemungkinan terjadi sesuatu hal yang memicu risk off atau berkurangnya sentimen terhadap aset-aset berisiko seperti saham.

Rentang pergerakan yen hari ini kemungkinan bisa melebar menjelang malam nanti, mengingat akan ada rilis data tenaga kerja AS yang selalu memberikan dampak signifikan di pasar.


Data ini terdiri dari perubahan jumlah pekerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls/NFP), rata-rata upah per jam, dan tingkat pengangguran. Berdasarkan data dari Forex Factory, NFP bulan April diprediksi sebanyak 181.000, rata-rata upah diprediksi naik 0,3%, dan tinggkat pengangguran tetap sebesar 3,8%.

Jika data-data tersebut dirilis lebih bagus dari prediksi, dolar kemungkinan akan mendapat momentum penguatan lagi dan menekan kurs yen (USD/JPY bergerak naik). Begitu juga sebaliknya yen dapat memukul balik dolar (USD/JPY turun) jika serangkaian data itu dirilis tidak sesuai perkiraan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(prm) Next Article Wow! Trading Yen Pekan Lalu Cuan Rp 15 Juta per Lot

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular