
Benarkah Demo Buruh Bikin Pasar Saham Babak Belur?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 May 2019 16:17

Performa IHSG yang kinclong selepas peringatan May Day tak lepas dari langkah tepat yang diambil pemerintah dalam menghadapi persoalan kenaikan upah minimum yang seringkali mencekik pengusaha.
Melalui Paket Kebijakan Ekonomi jilid 4 yang diumumkan pada 15 Oktober 2015 silam, metode penentuan besaran kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) sudah distandarisasi, tak lagi harus mengikuti tuntutan buruh yang kelewat tinggi.
Kini, besaran kenaikan UMR disesuaikan dengan inflasi dan tingkat pertumbuhan ekonomi dari masing-masing provinsi. Dengan kenaikan UMR yang lebih terukur, praktis tekanan kepada dunia usaha menjadi berkurang.
Perencanaan yang lebih baik pun bisa mereka lakukan lantaran tak perlu takut ada lonjakan kenaikan UMR yang di luar anggaran mereka. Pada akhirnya, uang untuk ekspansi bisa mengalir lebih deras.
Bagi pasar saham, tentu ini merupakan hal yang baik. Jadi mengapa takut?
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)
Melalui Paket Kebijakan Ekonomi jilid 4 yang diumumkan pada 15 Oktober 2015 silam, metode penentuan besaran kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) sudah distandarisasi, tak lagi harus mengikuti tuntutan buruh yang kelewat tinggi.
Kini, besaran kenaikan UMR disesuaikan dengan inflasi dan tingkat pertumbuhan ekonomi dari masing-masing provinsi. Dengan kenaikan UMR yang lebih terukur, praktis tekanan kepada dunia usaha menjadi berkurang.
Bagi pasar saham, tentu ini merupakan hal yang baik. Jadi mengapa takut?
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular