
Mantap! Peringkat Utang RI Versi R&I Tetap Investment Grade
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
26 April 2019 15:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat asal JepangĀ Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mempertahankan peringkat utang atau Sovereign Credit Rating Indonesia di level layak investasi atau investment grade.
R&I mengukuhkan peringkat utang Indonesia di BBB dengan outlook stabil, Jumat (26/4/2019).
Keputusan itu didukung oleh beberapa faktor utama, yaitu ekonomi Indonesia tumbuh secara solid, rasio defisit fiskal terhadap produk domestik bruto (PDB) menurun dibanding tahun sebelumnya dan rasio utang Pemerintah terhadap PDB tetap rendah, serta resiliensi ekonomi terhadap gejolak eksternal.
Resiliensi itu dapat dijaga dengan dukungan kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia yang mengutamakan stabilitas makroekonomi.
"Hasil penilaian lembaga pemeringkat R&I ini menunjukkan bahwa langkah-langkah kebijakan yang ditempuh secara konsisten dan tersinergi oleh Bank Indonesia, pemerintah, dan berbagai pemangku kebijakan yang lain sudah tepat sehingga meningkatkan kepercayaan investor terhadap ketahanan dan prospek perekonomian Indonesia ke depan," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam siaran pers, Jumat.
Meskipun defisit neraca transaksi berjalan di 2018 melebar, lembaga pemeringkat tersebut menilai cadangan devisa Indonesia masih memadai untuk menutup utang luar negeri jangka pendek.
Pelebaran defisit neraca transaksi berjalan tersebut tidak hanya disebabkan oleh peningkatan harga minyak mentah namun juga oleh peningkatan impor barang modal sebagai akibat semakin kuatnya aktivitas investasi yang akan berkontribusi kepada penguatan fundamental ekonomi.
R&I sebelumnya meningkatkan peringkat Indonesia dari BBB-/Outlook Positif menjadi BBB/Outlook Stabil pada 7 Maret 2018.
(dru) Next Article Jepang Naikkan Outlook Peringkat Utang RI Jadi Positif
R&I mengukuhkan peringkat utang Indonesia di BBB dengan outlook stabil, Jumat (26/4/2019).
Keputusan itu didukung oleh beberapa faktor utama, yaitu ekonomi Indonesia tumbuh secara solid, rasio defisit fiskal terhadap produk domestik bruto (PDB) menurun dibanding tahun sebelumnya dan rasio utang Pemerintah terhadap PDB tetap rendah, serta resiliensi ekonomi terhadap gejolak eksternal.
"Hasil penilaian lembaga pemeringkat R&I ini menunjukkan bahwa langkah-langkah kebijakan yang ditempuh secara konsisten dan tersinergi oleh Bank Indonesia, pemerintah, dan berbagai pemangku kebijakan yang lain sudah tepat sehingga meningkatkan kepercayaan investor terhadap ketahanan dan prospek perekonomian Indonesia ke depan," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dalam siaran pers, Jumat.
Meskipun defisit neraca transaksi berjalan di 2018 melebar, lembaga pemeringkat tersebut menilai cadangan devisa Indonesia masih memadai untuk menutup utang luar negeri jangka pendek.
Pelebaran defisit neraca transaksi berjalan tersebut tidak hanya disebabkan oleh peningkatan harga minyak mentah namun juga oleh peningkatan impor barang modal sebagai akibat semakin kuatnya aktivitas investasi yang akan berkontribusi kepada penguatan fundamental ekonomi.
R&I sebelumnya meningkatkan peringkat Indonesia dari BBB-/Outlook Positif menjadi BBB/Outlook Stabil pada 7 Maret 2018.
(dru) Next Article Jepang Naikkan Outlook Peringkat Utang RI Jadi Positif
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular