Survei BI: Inflasi April 0,35%, Akhir Tahun 3,1%

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
26 April 2019 13:52
Dengan perkiraan tersebut, maka inflasi secara year on year (yoy) mencapai 2,74%.
Foto: Bank Indonesia (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Survei pemantuan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada minggu keempat April 2019 mencatatkan telah terjadi inflasi 0,35% month to month (mtm).

Hal tersebut dikemukakan Gubernur BI Perry Warjiyo saat ditemui di kompleks bank sentral, Jumat (26/4/2019). Dengan perkiraan tersebut, maka inflasi secara year on year (yoy) mencapai 2,74%.

"Minggu ke empat April kami perkirakan 0,35%. Secara tahunan 2,74%," kata Perry.

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan bank sentral, harga bawang merah, bawah putih, cabai hingga tarif angkutan udara memberikan andil lebih terhadap inflasi. Namun, khusus harga beras mengalami deflasi.

"Kami tekankan kembali inflasi akan tetap rendah dan terkendali, termasuk persiapan menghadapi Ramadhan," jelasnya.

Perry tak memungkiri, ada tarif angkutan udara bisa menjadi salah satu faktor yang menekan laju inflasi. Maka dari itu, Perry mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar benar-benar berhati-hati.

"Tentu saja kami imbau ke masyarakat jauh-jauh hari merencanakan supaya tidak terjadi tekanan inflasi pada tarif angkutan udara," tegasnya.

Mantan Deputi Gubernur BI itu menegaskan, laju inflasi akhir tahun diperkirakan bisa berada di bawah 3,5%. Bahkan, bank sentral memproyeksikan laju inflasi bisa berada di angka 3,1% yoy.

"Akhir tahun ini inflasi lebih rendah dari 3,5%. dan bisa mengarah ke 3,1%. Ini tentu memberikan faktor positif bagi ekonomi kita," tegas Perry.




(dru) Next Article Gubernur BI: Rupiah Masih Undervalue, Ada Potensi Menguat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular