
Penjualan Turun, Laba Unilever Ikut Susut 4% Jadi Rp 1,74 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 April 2019 08:07

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sepanjang kuartal I-2019 mencatatkan kinerja keuangan yang kurang menggembirakan. Laba perusahaan mengalami penurunan tipis 4,36% menjadi Rp 1,74 triliun dari laba di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 1,82 triliun.
Penurunan laba ini juga ikut menggerus nilai laba bersih per saham menjadi Rp 229/saham di akhir Maret lalu dari sebelumnya Rp 240/saham di akhir Maret 2018.
Berdasarkan laporan keuangan interim yang tidak diaudit dan dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), salah satu penyebab laba turun adalah menurunnya pendapatan perusahaan. Meski tipis, pendapatan turun menjadi Rp 10,66 triliun dari Rp 10,74 triliun secara year-on-year (YoY).
Selain itu, harga pokok penjualan malah mengalami kenaikan dari sebelumnya senilai Rp 5,25 triliun menjadi Rp 5,35 triliun di akhir Maret 2019.
Beban umum dan administrasi juga naik tipis menjadi Rp 934,44 miliar dari sebelumnya senilai Rp 926,38 miliar.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Sancoyo Antarikso mengatakan penjualan perusahaan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini terdiri atas penjualan domestik Rp 10,2 triliun dan penjualan ekspor Rp 500 miliar. Tanpa memperhitungkan penjualan kategori Spreads yang telah didivestasi pada kuartal III 2018, perseroan membukukan pertumbuhan penjualan domestik sebesar 4,9%.
"Perseroan terus melakukan transformasi pada seluruh rantai bisnisnya, agar bisnis kami dapat terus maju dengan berlandaskan pada purpose/tujuan yang kuat, dan lebih tangguh lagi dalam menghadapi tantangan masa depan," kata Sancoyo dalam siaran persnya, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (26/4).
(prm) Next Article Imbas PSBB, Laba Unilever Semester I Drop Jadi Rp 3,6 T
Penurunan laba ini juga ikut menggerus nilai laba bersih per saham menjadi Rp 229/saham di akhir Maret lalu dari sebelumnya Rp 240/saham di akhir Maret 2018.
Berdasarkan laporan keuangan interim yang tidak diaudit dan dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), salah satu penyebab laba turun adalah menurunnya pendapatan perusahaan. Meski tipis, pendapatan turun menjadi Rp 10,66 triliun dari Rp 10,74 triliun secara year-on-year (YoY).
Beban umum dan administrasi juga naik tipis menjadi Rp 934,44 miliar dari sebelumnya senilai Rp 926,38 miliar.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Unilever Sancoyo Antarikso mengatakan penjualan perusahaan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini terdiri atas penjualan domestik Rp 10,2 triliun dan penjualan ekspor Rp 500 miliar. Tanpa memperhitungkan penjualan kategori Spreads yang telah didivestasi pada kuartal III 2018, perseroan membukukan pertumbuhan penjualan domestik sebesar 4,9%.
"Perseroan terus melakukan transformasi pada seluruh rantai bisnisnya, agar bisnis kami dapat terus maju dengan berlandaskan pada purpose/tujuan yang kuat, dan lebih tangguh lagi dalam menghadapi tantangan masa depan," kata Sancoyo dalam siaran persnya, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (26/4).
(prm) Next Article Imbas PSBB, Laba Unilever Semester I Drop Jadi Rp 3,6 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular