'Twin Deficit' Masalah RI Sejak Dulu Sampai Kini

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
24 April 2019 12:14
Pemerintah masih optimistis perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh hingga 5,3% di tahun ini.
Foto: Dok foto Urban Jakarta
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah masih optimistis perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh hingga 5,3% di tahun ini. Terutama sejak 2015 lalu, pemerintah berhasil menjaga pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5%.

Bahkan inflasi terjaga di 3,5%. Selain itu, kemiskinan, pengangguran dan gini ratio juga berhasil diturunkan.

Namun, di tengah optimisme tersebut, Indonesia masih mempunyai 2 masalah mendasar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya.

Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan, 2 masalah mendasar adalah kondisi defisit yang sampai sekarang masih harus dihadapi.

"Pertama defisit transaksi berjalan, ini confirmed dengan kondisi neraca dagangan kita tahun lalu defisit paling tinggi. Tahun 2019 ini, problem kita mengenai defisit pembayaran dan perdagangan masih jadi tantangan terberat kita," ujarnya dalam Danareksa Economic & Investment Outlook 2019 di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Menurutnya, berbagai langkah kebijakan terus dilakukan pemerintah untuk bisa menekan defisit tersebut. Namun, melihat kondisi perkonomian global sekarang, maka tahun ini, defisit di prediksi masih akan melebar.

Susi menjelaskan, tantangan dari eksternal yang perlu diwaspadai adalah kebijakan moneter Amerika Serikat, perang dagang, Brexit hingga harga komoditi. Itu masih menjadi tantangan terberat dalam meningkatkan ekspor untuk menyelesaikan masalah defisit dalam negeri.

"Namun proyeksi defisit tahun ini bisa menjadi lebih besar, kalau kita melihat kondisi global trade. Oleh karena itu, kita membutuhkan kebijakan bagaimana meningkatkan ekspor sehingga bisa menyelesaikan defisit neraca dagang," jelasnya.





(dru) Next Article Kawasan Ekonomi Khusus, Nasibmu Tak Jelas...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular