
Kawasan Ekonomi Khusus, Nasibmu Tak Jelas...
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
27 December 2018 13:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga saat ini, sudah terdapat sekitar 12 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Meskipun demikian, belum semua KEK beroprasi secara resmi. Padahal, KEK dinilai mampu meningkatkan pendapatan daerah dan tentu saja berdampak positif bagi perekonomian.
"Dari 12 KEK, yang sudah di-declare, diresmikan beroperasi ada enam kawasan, yaitu Sei Mangke, Tanjung Lesung, Mandalika, Palu, Lhokseumawe, dan Galang Batang," kata Sekertaris Dewan Nasional KEK, Enoh Suharto Pranoto, usai menghadiri rapat koordinasi KEK bersama Menko Darmin Nasution, Kamis (27/12/2018).
Ke-6 KEK yang sudah resmi beroprasi itu pun belum sempurna dan masih terus mengalami perkembangan, baik dari sisi pembangunan maupun industrinya. Apalagi, ada KEK yang harus menjalani proses pemulihan pasca bencana alam, seperti Palu dan Tanjung Lesung.
"Itu perkembangannya berjalan, ada yang cepat, misalnya Mandalika, Galang Batang."
"Palu juga, walaupun dia kena tsunami, tapi setelah tsunami ada investor yang mau masuk. Mereka akan bangun smelter mangan [industri pengolahan batu mangan] di sana. Kemarin saya sudah bantu soal perizinan dan sebagainya. Kemudian, Tanjung Lesung kemarin terkena bencana, tapi itu sebagian kecil, jadi mungkin nanti resminya Pak Menko yang akan evaluasi, mungkin besok siang," sambung Enoh.
Selain itu, masih ada KEK yang terhambat peresmian dan pengoprasiannya akibat kendala teknis, misalnya terkait sertifikasi lahan, seperti KEK Maloy di Kalimantan Timur, maupun KEK yang harus direvisi karena ada penambahan lahan, seperti Tanjung Api-api dan Tanjung Carat di Sumatera Selatan.
Ada pula KEK yang direncanakan akan diresmikan dan siap beroprasi mulai tahun depan. Namun itupun masih harus melalui koordinasi dengan berbagai pihak.
"Yang baru hanya tiga kemarin, kalau itu dilengkapi baru bisa ditetapkan tahun depan, itu di Sungailiat dan Tanjung Gunung di Bangka Belitung dan di Singosari di Jawa Timur."
"Itu masih harus koordinasi karena ada tambang timah di Bangka Belitung. Kalau yang satu tidak ada masalah, sudah tinggal proses yang Singosari. Koordinasi nanti dengan ESDM, PT Timah, dan pemda, itu PR-nya Gubernur," tandas Enoh.
(dru) Next Article Komentar Menteri Sandi Uno Soal KEK Lido Milik Hary Tanoe
"Dari 12 KEK, yang sudah di-declare, diresmikan beroperasi ada enam kawasan, yaitu Sei Mangke, Tanjung Lesung, Mandalika, Palu, Lhokseumawe, dan Galang Batang," kata Sekertaris Dewan Nasional KEK, Enoh Suharto Pranoto, usai menghadiri rapat koordinasi KEK bersama Menko Darmin Nasution, Kamis (27/12/2018).
Ke-6 KEK yang sudah resmi beroprasi itu pun belum sempurna dan masih terus mengalami perkembangan, baik dari sisi pembangunan maupun industrinya. Apalagi, ada KEK yang harus menjalani proses pemulihan pasca bencana alam, seperti Palu dan Tanjung Lesung.
"Palu juga, walaupun dia kena tsunami, tapi setelah tsunami ada investor yang mau masuk. Mereka akan bangun smelter mangan [industri pengolahan batu mangan] di sana. Kemarin saya sudah bantu soal perizinan dan sebagainya. Kemudian, Tanjung Lesung kemarin terkena bencana, tapi itu sebagian kecil, jadi mungkin nanti resminya Pak Menko yang akan evaluasi, mungkin besok siang," sambung Enoh.
Selain itu, masih ada KEK yang terhambat peresmian dan pengoprasiannya akibat kendala teknis, misalnya terkait sertifikasi lahan, seperti KEK Maloy di Kalimantan Timur, maupun KEK yang harus direvisi karena ada penambahan lahan, seperti Tanjung Api-api dan Tanjung Carat di Sumatera Selatan.
Ada pula KEK yang direncanakan akan diresmikan dan siap beroprasi mulai tahun depan. Namun itupun masih harus melalui koordinasi dengan berbagai pihak.
"Yang baru hanya tiga kemarin, kalau itu dilengkapi baru bisa ditetapkan tahun depan, itu di Sungailiat dan Tanjung Gunung di Bangka Belitung dan di Singosari di Jawa Timur."
"Itu masih harus koordinasi karena ada tambang timah di Bangka Belitung. Kalau yang satu tidak ada masalah, sudah tinggal proses yang Singosari. Koordinasi nanti dengan ESDM, PT Timah, dan pemda, itu PR-nya Gubernur," tandas Enoh.
(dru) Next Article Komentar Menteri Sandi Uno Soal KEK Lido Milik Hary Tanoe
Most Popular