Hilirisasi Jadi Fokus, Investasi Indonesia Lari Kencang
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Todotua Pasaribu mengungkapkan, besarnya realisasi investasi yang tercatat menjadi salah satu bukti tingginya minat investasi ke Tanah Air. Secara total investasi dari Januari-September 2025 tercatat Rp 1.434,3 triliun, atau 75,3% dari target tahun ini Rp 1.905,6 triliun.
Todotua menegaskan salah satu pendorong realisasi investasi adalah persepsi positif iklim investasi Indonesia di mata investor global.
"Salah satu pendorong utama pencapaian ini adalah kebijakan hilirisasi. Kita tidak hanya bicara soal jumlah investor, tetapi juga soal nilai investasinya," ujar Todotua dalam Indonesia SEZ Business Forum 2025, Selasa (9/12/2025).
Dia mencatat industri hilir mencatatkan nilai investasi hingga Rp 431 triliun, dengan kontribusi 13,1% dari total realisasi investasi.
"Menurut saya ini jumlah industri hilirnya signifikan sekali. Mungkin sejak sekitar 2-3 tahun lalu, negara ini sedang fokus untuk konsep hilirisasi," tambahnya.
Dia menegaskan, pemerintah memprioritaskan 28 komoditas utama yang terbagi dalam delapan kategori untuk hilirisasi. Beberapa kategori tersebut seperti batu bara, perkebunan, pertanian, kehutanan dan beberapa sektor lainnya.
"Kemudian, sumber ekonomi khusus berperan strategis dalam memajukan agenda hilirisasi nasional sekaligus memperkuat daya saing investasi Indonesia," kata Todotua.
Selain itu, dengan total 25 Kawasan Ekonomi Khusus yang beroperasi dari Aceh hingga Papua, investasi yang masuk pun bisa lebih cepat mencipttakan nilai tambah. Kawasan-kawasan ini memiliki fokus masing-masing dalam hilirisasi di berbagai sektor, termasuk logam, energi, kimia, logistik, hingga manufaktur berbasis teknologi.
"Sejalan dengan upaya untuk meningkatkan daya saing, pemerintah juga berkomitmen untuk mengubah KEK yang ada menjadi lebih ramah lingkungan dengan memprioritaskan keberlanjutan baik, dalam pengelolaan kawasan maupun operasional industri," tukasnya.
"Dengan menyelaraskan kebijakan hilir dengan praktik industri ramah lingkungan, KEK menyediakan lingkungan yang konduktif bagi investor yang memprioritaskan keberlanjutan dan penciptaan nilai jangka panjang," tambah Todotua.Â
[Gambas:Video CNBC]