
Top! Seharian Tak Sentuh Zona Merah, IHSG Nomor 1 di Asia
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 April 2019 16:39

Secara sektoral, sektor barang konsumsi (+1,25%) menjadi motor utama penguatan IHSG. Wajar jika investor melakukan aksi beli atas saham-saham barang konsumsi. Pasalnya, pada penutupan perdagangan kemarin, indeks sektor barang konsumsi menyentuh titik terendahnya sejak 30 November 2018 silam.
Secara fundamental, memang sektor barang konsumsi sedang berada dalam posisi yang oke. Berdasarkan Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dirilis Bank Indonesia (BI), penjualan barang-barang ritel diketahui melesat hingga 9,1% secara tahunan pada Februari 2019, mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya yakni pertumbuhan sebesar 1,5%.
Lebih lanjut, angka sementara untuk pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode Maret 2019 adalah sebesar 8%, juga jauh mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,5%.
Lantas, sepanjang 3 bulan pertama tahun ini pertumbuhan penjualan barang-barang ritel selalu berhasil mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk periode Januari 2019, penjualan barang-barang ritel tumbuh sebesar 7,2%, lebih baik dari capaian Januari 2018 yakni kontraksi sebesar 1,8%.
Pesatnya pertumbuhan penjualan barang-barang ritel menunjukkan bahwa daya beli masyarakat Indonesia sedang berada dalam posisi yang kuat, sehingga emiten-emiten yang bergerak di sektor barang konsumsi berpotensi diuntungkan.
Kemudian, berdasarkan survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) hingga pekan kedua bulan April, terjadi inflasi sebesar 0,25% secara bulanan. Secara tahunan, tingkat inflasi berada di level 2,64%. Capaian ini masih berada jauh di bawah perkiraan BI bahwa inflasi akan bergerak di rentang 3-3,2% pada tahun 2019.
Dengan inflasi yang terkendali, konsumsi masyarakat bisa terus didorong naik yang pada akhirnya akan lagi-lagi menguntungkan emiten-emiten sektor barang konsumsi.
Saham-saham barang konsumsi yang diburu investor pada hari ini di antaranya: PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+2,02%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+3,14%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (+1,94%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (+1,35%), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (+1,6%). (ank/hps)
Secara fundamental, memang sektor barang konsumsi sedang berada dalam posisi yang oke. Berdasarkan Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dirilis Bank Indonesia (BI), penjualan barang-barang ritel diketahui melesat hingga 9,1% secara tahunan pada Februari 2019, mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya yakni pertumbuhan sebesar 1,5%.
Lebih lanjut, angka sementara untuk pertumbuhan penjualan barang-barang ritel periode Maret 2019 adalah sebesar 8%, juga jauh mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 2,5%.
Pesatnya pertumbuhan penjualan barang-barang ritel menunjukkan bahwa daya beli masyarakat Indonesia sedang berada dalam posisi yang kuat, sehingga emiten-emiten yang bergerak di sektor barang konsumsi berpotensi diuntungkan.
Kemudian, berdasarkan survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) hingga pekan kedua bulan April, terjadi inflasi sebesar 0,25% secara bulanan. Secara tahunan, tingkat inflasi berada di level 2,64%. Capaian ini masih berada jauh di bawah perkiraan BI bahwa inflasi akan bergerak di rentang 3-3,2% pada tahun 2019.
Dengan inflasi yang terkendali, konsumsi masyarakat bisa terus didorong naik yang pada akhirnya akan lagi-lagi menguntungkan emiten-emiten sektor barang konsumsi.
Saham-saham barang konsumsi yang diburu investor pada hari ini di antaranya: PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (+2,02%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+3,14%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (+1,94%), PT Kalbe Farma Tbk/KLBF (+1,35%), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (+1,6%). (ank/hps)
Next Page
Dibebani Aksi Jual Investor Asing
Pages
Most Popular