Asyik! Saham-saham Peritel Mulai Diburu Asing Jelang Ramadan

tahir saleh, CNBC Indonesia
23 April 2019 16:05
Jelang bulan Ramadan yang tinggal beberapa pekan ke depan, investor asing tampaknya mengakumulasi posisi.
Foto: Pengunjung melintas di depan gerai mall di kawasan Jakarta, Senin (4/3/2019). Tingginya biaya pengeluaran, membuat sejumlah gerai ritel menutup tokonya, selain itu maraknya toko online juga disinyalir membuat pergeseran dalam budaya berbelanja masyarakat Indonesia. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang bulan Ramadan yang tinggal beberapa pekan ke depan, investor asing tampaknya mengakumulasi posisi dan masuk ke saham-saham sektor ritel di Bursa Efek Indonesia.

Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan, pada perdagangan Selasa ini (22/4/2019), beberapa saham peritel diburu investor asing dengan nilai net buy (beli bersih) cukup besar.

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mencatatkan net buy asing sebesar Rp 4,28 miliar, meskipun harga sahamnya minus 5% di level Rp 1.760/saham pada sesi II ini. Nilai transaksinya mencapai Rp 7,48 miliar dengan volume perdagangan 4,25 juta saham.


Dalam sepekan terakhir, asing sudah membeli saham Ramayana mencapai Rp 12,54 miliar di semua pasar, dan dalam sebulan terakhir net buy tembus Rp 162 miliar.

Berikutnya ada saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan net buy asing sebesar Rp 2,4 miliar. Harga saham peritel merek-merek fesyen dan gaya hidup ini naik 3,19% di level 970/saham.

Sepekan terakhir, asing masuk ke saham MAPI mencapai Rp 13,09 miliar di semua pasar, sementara sebulan terakhir net buy Rp 272 miliar.

Terakhir yakni PT Matahari Departement Store Tbc (LPPF) dengan net buy asing relatif kecil yakni Rp 1,42 miliar di semua pasar dengan kenaikan harga saham 2,63% di level Rp 3.900/saham. Sayangnya, secara bulanan asing sempat melepas saham Grup Lippo ini sebesar Rp 296 miliar.

Sektor ritel biasanya akan mendapat katalis positif masuknya bulan suci Ramadan di mana pada bulan tersebut belanja masyarakat akan meningkat, termasuk belanja fesyen, kebutuhan rumah tangga dan barang ritel lainnya. 
Awal Ramadan akan jatuh pada 6 Mei 2019.

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) bahkan menargetkan sektor ritel bisa tumbuh setidaknya 10% pada semester I 2019, di tengah pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari yang meningkat 9,1% secara year on year atau tahun berjalan.

Beberapa katalis yakni membaiknya konsumsi masyarakat apalagi dengan adanya tahun politik pemilihan presiden dan parlemen serentak, ditambah dengan memasuki Ramadan dan hari raya Idul Fitri.

(hps) Next Article Mitra Adiperkasa Tebar Dividen & Atur Strategi di Lebaran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular