
Perindo Gagal ke Senayan, Saham Grup MNC Masih Tertekan
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
22 April 2019 11:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham perusahaan milik Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo kembali terkoreksi pada perdagangan bursa sesi I hari ini, Senin (22/4/2019).
Hingga berita ini dimuat, harga saham perusahaan induk PT MNC Investama Tbk (BHIT) turun 1,28%, saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) anjlok 1,79%, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) terkoreksi 1,38%.
Pada saat yang sama saham MNCN paling banyak dijual oleh investor asing dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,36 miliar.
Hitung cepat pemilihan partai legislatif masih mengindikasikan bahwa Perindo, gagal memenuhi ambang batas untuk mendapat kursi di parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat/DPR). Pasalnya, hasil hitung real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Perindo hanya 2,68%, di bawah ambang batas parlemen 4%.
Kinerja perusahaan awal tahun, nampaknya belum cukup untuk menjadi alasan investor membukukan aksi beli untuk saham Grup MNC, terutama MNCN.
Pada saat penutupan perdagangan pekan lalu, Kamis (18/4/2019), MNCN menyampaikan bahwa awal tahun ini perusahaan berhasil mencatatkan kinerja yang memuaskan.
Perusahaan melaporkan bahwa pada program animasi 'KIKO' masih mampu mempertahankan reputasinya sebagai animasi terpopuler. KIKO bahkan juga disiarkan di Inggris dan Brazil, dimana pada akhir tahun 2019 direncakan dapat ditonton di 32 negara.
Selain itu, media online milik SMCN, okezone.com dan sindonews.com, juga berhasil menduduki posisi nomor 5 dan nomor 8 sebagai website yang paling sering disinggahi, berdasar Alexa ranking, melansir press release perusahaan.
(dwa/hps) Next Article MNC Group Raih Rp 599 M dari Tempus & Scotts, Siapa Mereka?
Hingga berita ini dimuat, harga saham perusahaan induk PT MNC Investama Tbk (BHIT) turun 1,28%, saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) anjlok 1,79%, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) terkoreksi 1,38%.
Pada saat yang sama saham MNCN paling banyak dijual oleh investor asing dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,36 miliar.
Hitung cepat pemilihan partai legislatif masih mengindikasikan bahwa Perindo, gagal memenuhi ambang batas untuk mendapat kursi di parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat/DPR). Pasalnya, hasil hitung real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Perindo hanya 2,68%, di bawah ambang batas parlemen 4%.
Pada saat penutupan perdagangan pekan lalu, Kamis (18/4/2019), MNCN menyampaikan bahwa awal tahun ini perusahaan berhasil mencatatkan kinerja yang memuaskan.
Perusahaan melaporkan bahwa pada program animasi 'KIKO' masih mampu mempertahankan reputasinya sebagai animasi terpopuler. KIKO bahkan juga disiarkan di Inggris dan Brazil, dimana pada akhir tahun 2019 direncakan dapat ditonton di 32 negara.
Selain itu, media online milik SMCN, okezone.com dan sindonews.com, juga berhasil menduduki posisi nomor 5 dan nomor 8 sebagai website yang paling sering disinggahi, berdasar Alexa ranking, melansir press release perusahaan.
(dwa/hps) Next Article MNC Group Raih Rp 599 M dari Tempus & Scotts, Siapa Mereka?
Most Popular