Pemilu 2019
Jokowi Effect Bantu Rupiah Menguat Pekan Ini
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 April 2019 13:05

Selepas Pemilu, tepatnya kemarin, rupiah mengamuk. Keperkasaan rupiah didukung oleh faktor eksternal dan domestik.
Dari sisi eksternal, ternyata pertumbuhan ekonomi China tidak seburuk perkiraan. Pada kuartal I-2019, ekonomi Negeri Panda tumbuh 6,4%. Data ini membuat pelaku pasar bergairah dan bersedia masuk ke pasar keuangan negara berkembang Asia, termasuk Indonesia.
Sementara dari dalam negeri, hasil hitung cepat (quick count) dari beberapa lembaga survei menempatkan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin sebagai Pemilu. Unggul dari pesaingnya pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Jalan Jokowi kembali ke Istana Negara untuk 5 tahun ke depan disambut positif oleh pelaku pasar, termasuk investor asing. Kemarin, investor asing membukukan beli bersih mencapai Rp 1,43 triliun yang membawa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,39%.
Dengan terpilihnya Jokowi (meski masih harus menunggu hasil real count KPU), maka satu risiko sudah gugur yaitu ketidakpastian. Kebijakan pemerintah yang ada saat ini kemungkinan akan diteruskan, tidak ada perubahan yang signifikan.
Harapan tersebut membuat pelaku pasar berbondong-bondong masuk ke pasar keuangan Indonesia. Hasilnya, rupiah pun menguat dan bahkan menjadi yang terkuat di Asia. Jokowi Effect menjadi obat kuat yang cespleng buat mata uang Tanah Air.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Dari sisi eksternal, ternyata pertumbuhan ekonomi China tidak seburuk perkiraan. Pada kuartal I-2019, ekonomi Negeri Panda tumbuh 6,4%. Data ini membuat pelaku pasar bergairah dan bersedia masuk ke pasar keuangan negara berkembang Asia, termasuk Indonesia.
Sementara dari dalam negeri, hasil hitung cepat (quick count) dari beberapa lembaga survei menempatkan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin sebagai Pemilu. Unggul dari pesaingnya pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.
Dengan terpilihnya Jokowi (meski masih harus menunggu hasil real count KPU), maka satu risiko sudah gugur yaitu ketidakpastian. Kebijakan pemerintah yang ada saat ini kemungkinan akan diteruskan, tidak ada perubahan yang signifikan.
Harapan tersebut membuat pelaku pasar berbondong-bondong masuk ke pasar keuangan Indonesia. Hasilnya, rupiah pun menguat dan bahkan menjadi yang terkuat di Asia. Jokowi Effect menjadi obat kuat yang cespleng buat mata uang Tanah Air.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular