Sebelum Serbu TPS, Investor Serbu Dulu Pasar Saham

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
16 April 2019 15:08
Diikuti Imbal Hasil yang Spektakuler
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Secara imbal hasil, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga selalu memberikan keuntungan yang spektakuler di tahun pemilu. Pada tahun 2004, IHSG melejit hingga 44,6%. Kala itu, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Muhammad Jusuf Kalla memenangkan pertarungan melawan Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi.

Pada tahun 2009, IHSG meroket hingga 87%. Pada pertarungan tahun 2009, SBY berhasil mempertahankan posisi RI-1, namun dengan wakil yang berbeda. Ia didampingi oleh Boediono yang sebelumnya menjabat Gubernur Bank Indonesia (BI). SBY-Boediono berhasil mengalahkan 2 pasangan calon yakni Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla-Wiranto.

Beralih ke tahun 2014, sekalipun rata-rata volume transaksi harian jatuh, IHSG berhasil melejit 22,3%. Kala itu, mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berhasil menempati tahta kepemimpinan tertinggi di Indonesia dengan menggandeng Jusuf Kalla sebagai wakilnya.

Sepanjang tahun ini (hingga hingga penutupan perdagangan kemarin, 15/4/2019), IHSG baru menguat sebesar 3,88%. Jika melihat kinerja IHSG di 3 tahun pilpres terakhir, upside untuk tahun ini memang bisa dibilang masih sangat-sangat besar, sehingga wajar jika aksi beli semakin gencar dilakukan oleh investor menjelang waktu pencoblosan.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular