Pekan yang Singkat, Harga Obligasi Berpotensi Flat

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
15 April 2019 08:55
mengatakan pergerakan harga yang mendatar diprediksi akan terjadi hari ini dan membuat tingkat imbal hasil (yield) di pasar juga akan stagnan.
Foto: Ilustrasi Obligasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah diprediksi akan flat (sideways) hari ini dihimpit potensi perlambatan ekonomi dunia dan positifnya data perbankan China, serta kecenderungan investor yang cenderung lebih pasif di tengah hari perdagangan yang pendek karena ada pilpres dan Jumat Agung pekan ini.

Head of Fixed Income Reseach BNI Sekuritas Ariawan mengatakan pergerakan harga yang mendatar diprediksi akan terjadi hari ini dan membuat tingkat imbal hasil (yield) di pasar juga akan stagnan.

Pergerakan harga dan yield obligasi di pasar sekunder saling bertolak belakang.

"Optimisme investor global terangkat kinerja kuartal I-2019 JP Morgan yang di atas ekspektasi dan naiknya data kredit bank China, yang akan menghapus kekhawatiran investor terkait potensi perlambatan ekonomi," ujar Ariawan dalam risetnya hari ini (15/4/19).

Selain itu, tuturnya, sentimen positif juga dapat datang dari pengumuman neraca perdagangan Indonesia nanti siang.

"Di tengah potensi sideways pasar obligasi, strategi bertransaksi jangka pendek pada surat utang negara (SUN) seperti seri FR0077, FR0056, FR0071, FR0078, FR0054, FR0074, FR0068, dab FR0079 masih dapat menjadi pilihan atraktif bagi investor."

TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article Laris Manis! RI Sukses Jual Surat Utang dalam Dolar dan Euro

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular