
Di Washington, OJK Janji Dorong Sustainable Financing
Fikri Muhammad, CNBC Indonesia
14 April 2019 20:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk terus mendorong program pengembangan pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) demi pembangunan yang peduli akan dampak lingkungan dan sosial masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam sambutanya pada Dinner Reception The 6th Sustainable Banking Network (SBN) Global Meeting pada acara Tri Hita Karana Roadmap for Blended Finance yang diselenggarakan oleh OECS dan Trihita Karana di Washington, Amerika Serikat, Jumat (12/4/2019) lalu.
"Ini merupakan impelemntasi dari Komitmen IMF/World Bank Meeting mengenai pengembangan pembiayaan berkelanjutan," ujar Wimboh sebagaimana dikutip dari siaran resmi, Minggu.
"OJK akan melakukan Pendalaman Pasar Keuangan melalui penciptaan produk keuangan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang perhatikan dampak sosial dan lingkungan," ucapnya.
Menurutnya, industri jasa keuangan memiliki peran penting untuk menyediakan pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui instrumen keuangan berbasis sustainable/green financing. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur dapat dilakukan dalam koridor ramah lingkungan dan sosial.
OJK berpendapat sejumlah hal yang perlu dilakukan untuk mendorong berkembangnya sustainable finance adalah sebagai berikut.
Tahun ini IFC berkomitmen untuk masuk pasar green bonds Indonesia senilai US$1,5 miliar.
(prm) Next Article Usai dari OJK, Nasabah Minna Padi Mau 'Serbu' Kemenkeu-DPR RI
Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam sambutanya pada Dinner Reception The 6th Sustainable Banking Network (SBN) Global Meeting pada acara Tri Hita Karana Roadmap for Blended Finance yang diselenggarakan oleh OECS dan Trihita Karana di Washington, Amerika Serikat, Jumat (12/4/2019) lalu.
"Ini merupakan impelemntasi dari Komitmen IMF/World Bank Meeting mengenai pengembangan pembiayaan berkelanjutan," ujar Wimboh sebagaimana dikutip dari siaran resmi, Minggu.
Menurutnya, industri jasa keuangan memiliki peran penting untuk menyediakan pembiayaan pembangunan infrastruktur melalui instrumen keuangan berbasis sustainable/green financing. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur dapat dilakukan dalam koridor ramah lingkungan dan sosial.
OJK berpendapat sejumlah hal yang perlu dilakukan untuk mendorong berkembangnya sustainable finance adalah sebagai berikut.
- Tersedianya program yang sistematis dan masif untuk memastikan kepedulian di semua pemangku kepentingan.
- Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.
- Ekosistem yang semakin lengkap.
- Komitmen dari komunitas global untuk membantu negara-negara berkembang dalam menyediakan ekosistem yang dibutuhkan.
Tahun ini IFC berkomitmen untuk masuk pasar green bonds Indonesia senilai US$1,5 miliar.
(prm) Next Article Usai dari OJK, Nasabah Minna Padi Mau 'Serbu' Kemenkeu-DPR RI
Most Popular