
Lawan Dolar Australia, Rupiah Masih Tangguh Sejak Awal 2019
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 April 2019 17:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah kembali melemah terhadap dolar Australia pada perdagangan Jumat (12/4/19) dan kian menegaskan tingginya volatilitas mata uang Garuda di sepanjang pekan ini.
Melansir data dari Refinitiv, pada perdagangan pukul 15.44 WIB, kurs rupiah melemah sekitar 0,31% ke level Rp 10.096/dolar Australia.
Rupiah sebelumnya juga melemah di Rabu lalu (10/4/19) dan Senin (8/4/19). Namun rupiah kemudian menguat di hari Selasa (9/4/19) dan Kamis (11/4/19).
Kembali naiknya harga bijih besi, komoditas ekspor utama Australia, hingga mendekati level tertinggi dalam 5 tahun menjadi sentimen positif bagi dolar Australia.
Akibat pergerakan tersebut dalam sepekan ini, rupiah melemah sekitar 0,63%. Namun jika dilihat sepanjang bulan ini, rupiah menguat tipis 0,02%.
Adapun jika dilihat dari awal tahun atau year-to-date (YTD) rupiah masih perkasa terhadap dolar Australia dengan mencatat penguatan 0,37%.
Berikut tabel pergerakan dolar Australia terhadap rupiah di bulan April.
Melawan dolar Singapura, rupiah ternyata masih tangguh. Pada perdagangan hari ini pada pukul 15:44 WIB, rupiah menguat tipis 0,01% ke level Rp 10.497/S$
Rilis data ekonomi di Singapura sepertinya membebani mata uang Negeri Singa ini. Mengutip data dari Trading Economics, PDB Singapura kuartal-I 2019 tumbuh 1,3% lebih rendah dari periode yang sama 2018 sebesar 1,9%. Sementara penjualan ritel di bulan Februari anjlok sebesar 10% dibandingkan dengan Februari 2018.
Sepanjang bulan ini, rupiah menguat sekitar 0,76%, dan secara year-to-date rupiah juga perkasa terhadap dolar Singapura dengan membukukan penguatan menguat 1,20%. Sementara sepanjang pekan ini mencatat penguatan tipis 0,1%.
Berikut tabel pergerakan dolar Singapura terhadap rupiah di bulan April.
Berikut tabel kinerja dolar Australia dan dolar Singapura terhadap rupiah sepanjang tahun ini (year-to-date), sepanjang April (month-on-month), dan sepekan terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Top! Sedikit Lagi, Rupiah di Bawah 10.000 per Dolar Australia
Melansir data dari Refinitiv, pada perdagangan pukul 15.44 WIB, kurs rupiah melemah sekitar 0,31% ke level Rp 10.096/dolar Australia.
Rupiah sebelumnya juga melemah di Rabu lalu (10/4/19) dan Senin (8/4/19). Namun rupiah kemudian menguat di hari Selasa (9/4/19) dan Kamis (11/4/19).
Kembali naiknya harga bijih besi, komoditas ekspor utama Australia, hingga mendekati level tertinggi dalam 5 tahun menjadi sentimen positif bagi dolar Australia.
Akibat pergerakan tersebut dalam sepekan ini, rupiah melemah sekitar 0,63%. Namun jika dilihat sepanjang bulan ini, rupiah menguat tipis 0,02%.
Adapun jika dilihat dari awal tahun atau year-to-date (YTD) rupiah masih perkasa terhadap dolar Australia dengan mencatat penguatan 0,37%.
Berikut tabel pergerakan dolar Australia terhadap rupiah di bulan April.
Melawan dolar Singapura, rupiah ternyata masih tangguh. Pada perdagangan hari ini pada pukul 15:44 WIB, rupiah menguat tipis 0,01% ke level Rp 10.497/S$
Rilis data ekonomi di Singapura sepertinya membebani mata uang Negeri Singa ini. Mengutip data dari Trading Economics, PDB Singapura kuartal-I 2019 tumbuh 1,3% lebih rendah dari periode yang sama 2018 sebesar 1,9%. Sementara penjualan ritel di bulan Februari anjlok sebesar 10% dibandingkan dengan Februari 2018.
Sepanjang bulan ini, rupiah menguat sekitar 0,76%, dan secara year-to-date rupiah juga perkasa terhadap dolar Singapura dengan membukukan penguatan menguat 1,20%. Sementara sepanjang pekan ini mencatat penguatan tipis 0,1%.
Berikut tabel pergerakan dolar Singapura terhadap rupiah di bulan April.
Berikut tabel kinerja dolar Australia dan dolar Singapura terhadap rupiah sepanjang tahun ini (year-to-date), sepanjang April (month-on-month), dan sepekan terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Top! Sedikit Lagi, Rupiah di Bawah 10.000 per Dolar Australia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular