
Isu Transaksi Mitsubishi UFJ-Bank DZ Bawa Euro Melesat Naik
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 April 2019 14:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Uni Eropa (UE), euro, secara tiba-tiba melesat naik ke level tertinggi selama dua setengah pekan terakhir dalam perdagangan sesi Asia, Jumat (12/4/19).
Melansir Reuters, penguatan euro secara tiba-tiba dipicu aksi spekulatif pelaku pasar yang mengantisipasi akan adanya peningkatan permintaan mata uang 19 negara karena akan ada transaksi bisnis Jepang-Jerman.
Mitsubishi UFJ Financial Group dilaporkan berencana membeli bisnis aviasi dari Bank DZ Jerman. Per Juni tahun lalu bisnis tersebut memiliki valuasi sebesar 5,6 miliar euro.
Kabar tersebut membuat spekulator memburu mata uang euro, yang nilainya nantinya akan meningkat jika terjadi permintaan dalam jumlah besar terkait transaksi antara dua bank tersebut.
Dalam waktu singkat, euro yang sebenarnya sedang tertekan sejak Kamis (11/4/19) kemarin melesat naik.
Mengutip kuotasi MetaTrader 5, pada pukul 12:37 WIB euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1285 atau menguat 0,3%, bahkan sempat naik ke area US$ 1,1294. Padahal sejak Kamis kemarin euro sedang tertekan.
Rilis data dari AS Kamis kemarin yang apik membuat dolar AS mendapat momentum penguatan dan menekan euro.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi sektor produsen atau indeks harga produsen naik sebesar 0,6% di bulan Maret dari bulan sebelumnya (month-on-month), dan menjadi yang tertinggi dalam lima bulan terakhir. D
epartemen yang sama juga merilis data jumlah klaim tunjangan pengangguran dalam sepekan yang berakhir 6 April sebanyak 196.000. Jumlah klaim di pekan lalu itu merupakan yang terendah dalam 49 tahun terakhir, tepatnya sejak Oktober 1969.
Euro sebelumnya juga mendapat sentimen negatif dari European Central Bank (ECB) pada Rabu (10/4/19) saat mengumumkan kebijakan moneter. Bank Sentral Eropa tersebut menyatakan siap menggelontorkan stimulus moneter jika diperlukan.
ECB menyebut perekonomian Zona Euro sedang melambat lebih dalam dari yang diperkirakan, dan pelambatan kemungkinan akan terjadi sepanjang tahun ini. ECB juga berjanji akan mempertahankan suku bunga 0% hingga akhir tahun nanti, dan sebesar apa besar stimulus moneter yang akan diberikan akan ditentukan pada bulan Juni nanti.
Penguatan euro akibat aksi spekulatif akan rentan untuk berbalik melemah kembali, namun jika kabar transaksi Mitsubishi UFJ - Bank DZ dikonfirmasi, tidak menutup kemungkinan euro akan terus melaju naik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Jadi Korban Keganasan Dolar AS, Euro Anjlok 2% Lebih
Melansir Reuters, penguatan euro secara tiba-tiba dipicu aksi spekulatif pelaku pasar yang mengantisipasi akan adanya peningkatan permintaan mata uang 19 negara karena akan ada transaksi bisnis Jepang-Jerman.
Mitsubishi UFJ Financial Group dilaporkan berencana membeli bisnis aviasi dari Bank DZ Jerman. Per Juni tahun lalu bisnis tersebut memiliki valuasi sebesar 5,6 miliar euro.
Dalam waktu singkat, euro yang sebenarnya sedang tertekan sejak Kamis (11/4/19) kemarin melesat naik.
Mengutip kuotasi MetaTrader 5, pada pukul 12:37 WIB euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1285 atau menguat 0,3%, bahkan sempat naik ke area US$ 1,1294. Padahal sejak Kamis kemarin euro sedang tertekan.
Rilis data dari AS Kamis kemarin yang apik membuat dolar AS mendapat momentum penguatan dan menekan euro.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan inflasi sektor produsen atau indeks harga produsen naik sebesar 0,6% di bulan Maret dari bulan sebelumnya (month-on-month), dan menjadi yang tertinggi dalam lima bulan terakhir. D
epartemen yang sama juga merilis data jumlah klaim tunjangan pengangguran dalam sepekan yang berakhir 6 April sebanyak 196.000. Jumlah klaim di pekan lalu itu merupakan yang terendah dalam 49 tahun terakhir, tepatnya sejak Oktober 1969.
Euro sebelumnya juga mendapat sentimen negatif dari European Central Bank (ECB) pada Rabu (10/4/19) saat mengumumkan kebijakan moneter. Bank Sentral Eropa tersebut menyatakan siap menggelontorkan stimulus moneter jika diperlukan.
ECB menyebut perekonomian Zona Euro sedang melambat lebih dalam dari yang diperkirakan, dan pelambatan kemungkinan akan terjadi sepanjang tahun ini. ECB juga berjanji akan mempertahankan suku bunga 0% hingga akhir tahun nanti, dan sebesar apa besar stimulus moneter yang akan diberikan akan ditentukan pada bulan Juni nanti.
Penguatan euro akibat aksi spekulatif akan rentan untuk berbalik melemah kembali, namun jika kabar transaksi Mitsubishi UFJ - Bank DZ dikonfirmasi, tidak menutup kemungkinan euro akan terus melaju naik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm) Next Article Jadi Korban Keganasan Dolar AS, Euro Anjlok 2% Lebih
Most Popular