
Internasional
Goldman Sachs: Peluang Resesi AS Cuma 10% karena The Fed
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
11 April 2019 13:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Para ekonom Goldman Sachs mengatakan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve telah mengurangi risiko resesi pada tahun berikutnya menjadi hanya 10% dari sebelumnya 20% pada akhir kuartal keempat.
Para ekonom menyimpulkan bahwa perbaikan kondisi keuangan sejak awal tahun ini sebagian besar disebabkan oleh perubahan kebijakan The Fed yang melunak setelah menaikkan suku bunga empat kali sepanjang tahun lalu.
"Pergeseran sikap The Fed menjadi dovish kemungkinan dirancang untuk mengurangi risiko buruk terhadap ekonomi, dan temuan kami menunjukkan bahwa ini sebagian besar telah bekerja sesuai rencana," tulis para ekonom, dilansir dari CNBC International, Kamis (11/4/2019).
"Karena efek pengetatan di kuartal keempat berangsur-angsur memudar, The Fed akhirnya mungkin bersedia meninjau kembali perlunya kesabaran (dalam pengambilan kebijakan kenaikan suku bunga), seperti yang ditunjukkan dalam risalah Januari," tambahnya.
Bank sentral, setelah pertemuan penentuan kebijakan di Maret, memperkirakan ekonomi AS akan lebih lemah ke depan serta mengindikasikan tidak akan ada kenaikan suku bunga tahun ini. Langkah ini mempertegas sikap "sabar" yang telah berulang kali disampaikan Jerome Powell dan koleganya.
"Kondisi keuangan telah melonggar secara signifikan pada 2019, dengan indeks kondisi finansial (FCI) sekarang sudah kembali berbalik sekitar 80% dari pengetatan di kuartal keempat 2018," tulis para ekonom. Mereka menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi juga meningkat.
Kondisi finansial yang dimaksud mencakup hal-hal seperti kinerja pasar saham dan tingkat suku bunga.
Para ekonom telah menaikkan proyeksi pertumbuhan di kuartal pertama mendekati 2% dari sebelumnya 1%. Kurva imbal hasil tidak lagi terbalik antara yield obligasi tenor 10 tahun dan 3 bulan. Inversi kurva yield dipandang sebagai sinyal resesi yang bisa diandalkan.
"Analisis kami juga menunjukkan bahwa risiko penurunan kemungkinan akan ada dalam jangka pendek, dan menahan pengetatan lanjutan di FCI. Selain berbaliknya kondisi pengetatan FCI di kuartal empat, momentum pertumbuhan AS telah meningkat dan pertumbuhan global tampaknya menjadi stabil," tulis mereka.
(prm) Next Article Gawat! Tanda-tanda Resesi AS Kian Terlihat
Para ekonom menyimpulkan bahwa perbaikan kondisi keuangan sejak awal tahun ini sebagian besar disebabkan oleh perubahan kebijakan The Fed yang melunak setelah menaikkan suku bunga empat kali sepanjang tahun lalu.
"Pergeseran sikap The Fed menjadi dovish kemungkinan dirancang untuk mengurangi risiko buruk terhadap ekonomi, dan temuan kami menunjukkan bahwa ini sebagian besar telah bekerja sesuai rencana," tulis para ekonom, dilansir dari CNBC International, Kamis (11/4/2019).
![]() |
Bank sentral, setelah pertemuan penentuan kebijakan di Maret, memperkirakan ekonomi AS akan lebih lemah ke depan serta mengindikasikan tidak akan ada kenaikan suku bunga tahun ini. Langkah ini mempertegas sikap "sabar" yang telah berulang kali disampaikan Jerome Powell dan koleganya.
"Kondisi keuangan telah melonggar secara signifikan pada 2019, dengan indeks kondisi finansial (FCI) sekarang sudah kembali berbalik sekitar 80% dari pengetatan di kuartal keempat 2018," tulis para ekonom. Mereka menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi juga meningkat.
Kondisi finansial yang dimaksud mencakup hal-hal seperti kinerja pasar saham dan tingkat suku bunga.
Para ekonom telah menaikkan proyeksi pertumbuhan di kuartal pertama mendekati 2% dari sebelumnya 1%. Kurva imbal hasil tidak lagi terbalik antara yield obligasi tenor 10 tahun dan 3 bulan. Inversi kurva yield dipandang sebagai sinyal resesi yang bisa diandalkan.
"Analisis kami juga menunjukkan bahwa risiko penurunan kemungkinan akan ada dalam jangka pendek, dan menahan pengetatan lanjutan di FCI. Selain berbaliknya kondisi pengetatan FCI di kuartal empat, momentum pertumbuhan AS telah meningkat dan pertumbuhan global tampaknya menjadi stabil," tulis mereka.
(prm) Next Article Gawat! Tanda-tanda Resesi AS Kian Terlihat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular