Cuma Melemah Tipis, Rupiah Jangan Menyerah!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
11 April 2019 12:36
Dolar AS Sejatinya Mundur Teratur
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Perlahan berbagai sentimen positif yang seharusnya menjadi angin segar bagi rupiah dkk mulai terasa. Rupiah memang semestinya bisa menguat karena dolar AS yang tengah tertekan. 

Pada pukul 12:13 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,04%. Dolar AS mundur teratur merespons rilis notulensi rapat The Federal Reserve/The Fed edisi Maret. 

"Mayoritas peserta rapat memperkirakan proyeksi ekonomi dan risiko ke depan kemungkinan menyebabkan suku bunga acuan tidak berubah sampai akhir tahun. Para peserta rapat juga menyadari berbagai ketidakpastian, termasuk yang menyangkut ekonomi dan pasar keuangan global," sebut risalah itu. 

Pintu kenaikan suku bunga acuan yang semakin tertutup membuat dolar AS terpojok. Sebab tanpa dukungan kenaikan suku bunga, berinvestasi di mata uang ini menjadi kurang seksi. 


Sentimen positif lainnya adalah perkembangan hubungan AS-China. Steven Mnuchin, Menteri Keuangan AS, mengaku telah berbicara dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He melalui sambungan telepon.

Dia menggambarkan pembicaraan tersebut berlangsung sangat produktif. Menurut Mnuchin, Washington-Beijing sepakat untuk membentuk semacam kantor bersama untuk mengawasi pelaksanaan butir-butir kesepakatan damai dagang.  

"Kami menyepakati semacam mekanisme implementasi. Disepakati bahwa kedua pihak akan membentuk kantor yang mengawasi pelaksanaan kesepakatan dagang," ungkap Mnuchin dalam wawancara bersama CNBC International. 

"Segera setelah kami menyiapkan semua, beliau (Presiden AS Donald Trump) akan bersedia bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Kita semua berharap bisa secepatnya, tetapi memang tidak ada tenggat waktu," lanjutnya. 

Hawa damai dagang AS-China yang semakin sejuk terasa tentu seharusnya membuat pelaku pasar berbunga-bunga. Perlahan tetapi pasti, angin ini mulai menyejukkan pasar keuangan Asia. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular